ASSALAMUALAIUKUM WR WB

WELCOME TO MY BLOG

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Thursday, November 28, 2013

Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2 (3) : Tugas Personal 3

1. Perhatikan format daftar pustaka pada penulisan ilmiah (scientific research). Jelaskan dan berikan contoh masing-masing jenis aturan yang digunakan dalam penulisan ilmiah, contohnya sistem Harvard, sistem Harvard modified, sistem vancouver, sistem abjad dan sistem nomor urut
Metode Vancouver

Cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver ini sedikit berbeda dengan metode Harvard. Letak perbedaan sangat jelas. Dan kebanyakan sitasi jurnal ilmiah mengacu kepada cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver. Metode penulisan daftar pustaka yang mengikuti metode Harvard mayoritas diikuti oleh penulis karya tulis ilmiah, seperti skripsi, makalah, tesis dan karya tulis ilmiah lainnya. Secara umum juga mengikuti cara menulis daftar pustaka yang sudah umum bahkan tidak mengikuti kedua metode tersebut, metode Harvard dan Vancouver.
Langkah – langkah dalam cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver
  1. Menggunakan bullet angka
  2. Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat
  3. Nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu harus sama dengan urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka
  4. Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
  5. Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis

Contoh cara menulis daftar pustaka dengan metode Vancouver
  • Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
  • Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory. 
  • Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
  • Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod 1994; 20: 355-6.
  • Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens]. Available from URL: http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.
  • Lewis, Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. 


Metode Harvard

Sistem penulisan referensi Harvard membahas format untuk penulisan dan pengorganisasian kutipan dari materi sumber. Sistem ini juga dikenal dengan sebutan author-date system —sistem penulis-tanggal— (Curtin University, 2007: 1), dan parenthetical referencing —penulisan referensi dalam kurung—(Perelman, Barrett & Paradis, 2000).

Dalam sistem penulisan referensi Harvard, kutipan singkat terhadap sumber ditulis dalam kurung di dalam teks dari suatu artikel, dan kutipan lengkapnya dikumpulkan dalam urutan abjad di bawah judul "Referensi", "Daftar Rujukan", atau "Daftar Acuan" di bagian akhir. Kutipan di dalam teks ditempatkan di dalam kurung setelah kalimat atau bagiannya, diikuti tahun penerbitan, seperti (Smith 2005), dan nomor halaman bila diperlukan (Smith 2005, h. 1) atau (Smith 2005:1). Kemudian dalam bagian Referensi, kutipan lengkap diberikan:

Cara pengutipan

Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh Smith sedikit di bawah bagian teratas artikel ini.

▪ Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama penulis dihilangkan bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis: "Jones (2001) merevolusi bidang bedah trauma."

▪ Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata "dan" atau tanda "&": (Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau (Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau lebih penulis dikutip menggunakan et al. (Deane et al. 1992).

▪ Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagai no date (Deane n.d.). Rujukan pada cetak ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku(Marx [1867] 1967, p. 90).

▪ Bila seorang penulis menerbitkan dua buku pada tahun 2005, tahun dari buku pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua sebagai 2005b.

▪ Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan segera setelah titik di akhir blok karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan itu sendiri.

▪ Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad di bagian setelah teks, biasanya ditandai sebagai "Referensi", "Daftar rujukan", atau "Daftar acuan." Perbedaannya dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah bahwa daftar pustaka dan bibliografi bisa menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam teks.

▪ Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.

▪ Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama dan tempat dari sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya rincian situs utama, sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun terbit, dan judul dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai dengan kurung siku sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini adalah versi tidak tercetak.

Contoh

Contoh dari rujukan buku adalah:

▪ Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.

▪ Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland Research Foundation.

Dalam menuliskan kota tempat terbit, kota yang telah dikenal secara internasional (seperti London atau New York) dikutip hanya kotanya saja. Bila kotanya kurang dikenal secara internasional, negaranya (atau provinsi untuk Indonesia) juga disertakan.

Contoh dari rujukan jurnal adalah:

▪ Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature 393: 639–40.

Artikel surat kabar biasanya dikutip dalam teks tapi dihilangkan dalam bagian "Daftar rujukan". Contoh pengutipan surat kabar formal adalah:

▪ Bowcott, O. (2005, 18 October). "Protests halt online auction to shoot stag", The Guardian. Diakses 7 Februari 2006.

Bila publikasinya offline:

▪ Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag. The Guardian.

Metode Abjad

Untuk menuliskan urutan, menggunakan sistem abjad tanpa pemberian nomor urut. Penulisan daftar pustaka dimulai dari margin kiri dengan jarak antar baris satu spasi. Baris kedua dan seterusnya dalam rujukan yang sama diketik masuk sebanyak lima ketukan atau dalam komputer kurang lebih satu sentimeter dan jarak antarbaris dengan rujukan yang berbeda adalah dua spasi.
Pada umumnya, penulisan daftar pustaka disusun dengan komponen nama penulis, tahun terbit, judul naskah, bentuk sumber informasi, kota penerbit, dan nama penerbit. Pencantuman nama penulis dilakukan dengan menyebutkan nama akhir yang diikuti dengan awal nama yang dipisah dengan tanda koma. Untuk gelar, tidak termasuk dalam penulisan daftar pustaka.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka
  • Anang Nur ditulis Nur, Anang.
  • Miftah Widiyan Pangastuti ditulis Pangastuti, M. W
  • Suriasumantri, J.S. 1993. Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Metode Harvard Modified

Sistem Harvard Modified (Sistem Vancouver) adalah menggunakan cara penomoran (pemberi angka) yang berurutan untuk menunjukan rujukan pustaka (sitasi). Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculan sebagai situasi dalam tulisan naskah tulisan.
Contoh :

Prabowo GJ, Priyanto E.New drug for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9
Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural neurology and neuropsychology. 2nd ed. New York: McGraw-Hill; 1997

Metode Nomor Urut

Sistem Nomor Urut adalah penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan nomor urutpengacuan buku dalam sebuah skripsi,bukan berdasarkan abjad nama penulis.
Contoh:
Kaufmsn-Buhler w., Peters A. & Peters K. (1981) Mathematicians love books. Dalam: Steen, L.A. ed. (1981) Mathematics tomorrow, hlm. 121-126. Springer-Verlag, New York


2. Kalian temukan dan deskripsikan ketentuan penulisan artikel ilmiah dalam publikasi jurnal ilmiah
Pedoman Penulisan

 PEDOMAN BAGI PENULIS DALAM IJURNAL.COM
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia dengan abstrak bahasa inggris, bila naskah berbahasa inggris abstrak berbahasa Indonesia.
Penulisan dengan menggunakan MS Word pada kertas ukuran A4, dengan font Times New Roman 12, spasi 1,5 kecuali table. Batas atas dan bawah 3 cm, tepi kiri dan kanan 3,17 cm. maksimal 12 halaman isi untuk bidang IPA/UPT dan 15 halaman isi untuk bidang IPS di luar lampiran. (harap di batasi)
Kerangka tulisan: berurutan sebagai berikut:
  1. Judul
  2. Nama dan Alamat Penulis
  3. Abstrak (abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata)
  4. Kata Kunci
  5. Pendahuluan . Pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat, dan tujuan. Dukungan  teori  tidak  perlu  dimasukkan  pada  bagian  ini,  tetapi  penelitian  sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan.
  6. Metode Penelitian (berisi waktu dan tempat, bahan/cara pengumpulan data, metode analisa data). Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu penelitian dengan  penelitian  yang  lain,  prosedur  dan  tekniknya akan  berbeda.  Kalau  tidak berbeda,  berarti  penelitian  itu  hanya  mengulang  penelitian  yang  sudah  ada sebelumnya.   Tapi  bukan  berarti  harus  berbeda  semuanya.  Mohon diuraikan dengan jelas, bukan hanya mengopi dari penelitian lain. Kalau mau disertakan  penelitian  yang  dilakukan  termasuk  ke  dalam  kategori  penelitian  yang mana, mohon diperhatikan dengan baik, jangan asal mengopi. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
  7. Hasil dan PembahasanBagian  ini  memuat  data  (dalam  bentuk  ringkas),  analisis  data  dan  interpretasi terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau teori untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya mengambil proporsi  terbanyak,  bisa  mencapai  50%  atau  lebih.  Bagian  ini  bisa  dibagi  menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya.
  8. Kesimpulan
  9. Saran (optional)
  10. Ucapan terima kasih (optional)
  11. Daftar pustaka

Judul diketik dengan huruf  kapital tebal (bold) pada halaman maksimal 11 kata. Judul harus mencerminkan inti tulisan.
Nama penulis diketik lengkap di bawah judul beserta alamat lengkap. Bila alamat lebih dari satu diberi tanda asterisk *) dan diikuti alamat penulis sekarang. Jika penulis lebih dari satu orang kata penghubung digunakan kata “dan”.

Abstrak di ketik dengan huruf miring (italic) berjarak 1 spasi maksimal 150 kata.

Kata kunci 2 – 5 kata, ditulis italic.

Selain bahasa yang digunakan (Indonesia/Inggris) harus ditulis huruf miring (italic)

Kelengkapan tulisan: gambar, grafik dan kelengkapan lain disiapkan dalam bentuk file. Jpg. Untuk table di tulis seperti biasa dengan jenis font menyesuaikan. Untuk foto hitam putih kecuali bila warna menentukan arti.

Redaksi: editor/penyunting mempunyai kewenangan mengatur pelaksanaan penerbitan sesuai format ijurnal.com

3. Jelaskan, jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku
Cara membuat daftar referensi / daftar pustaka

Sebuah daftar referensi hanya berisi buku, artikel, halaman web dan lainnya yang dikutip dalam teks dokumen. Daftar pustaka mencakup semua sumber konsultasi untuk melatar belakangi atau bacaan lebih lanjut.
Daftar referensi disusun menurut abjad oleh penulis. Jika isi butir tidak mencantumkan pengarang, hal ini dikutip dengan judul, dan termasuk dalam daftar alfabet menggunakan kata signifikan pertama dari judul. Jika Anda memiliki lebih dari satu butir dengan penulis yang sama, susun butir urutan waktunya, dimulai dengan publikasi terbaru.
Setiap referensi muncul pada baris baru.
Tidak ada indentasi dari referensi.
Tidak ada penomoran dari referensi.
Buku
Elemen kutipan
Pengarang – nama keluarga dan inisial Tahun publikasi, Judul buku – ditulis miring, Edisi, Penerbit, Tempat diterbitkan.
Tipe referensi
Contoh isi tulisan
Contoh daftar referensi

1 pengarang
Teknik pencarian canggih penting dalam menemukan informasi (Berkman 1994)ATAU Berkman, RI 1994, Find It fast: how to uncover expert information on any subject, HarperPerennial, New York.
Berkman (1994, p. 25) mengklain bahwa …
ATAU
Berkman (1994, pp. 30-35) setuju bahwa …

2 pengarang

… dari sudut pandang teknik (Cengel & Boles 1994)
ATAU
Cengel, YA & Boles, MA 1994, Thermodynamic : an engineering approach, 2nd edn, McGraw Hill, London. Cengel dan Boles (1994) menemukan …

3 pengarang

… seperti ditunjukkan sebelumnya (Reid, Parsons & Green 1989)
Reid, DH, Parsons, MB & Green, CW 1989, Staff management in human services: behavioral research and application, Charles C. Thomas, Springfield.



4 pengarang atau lebih

… sakit leher disebabkan oleh salah urat (Jull et al. 2008).
ATAU
Jull, G, Sterling, M, Fallah, D, Treleaven, J & O’Leary, S 2008, Whiplash headache and neck pain: research-based directions for physical therapies, Churchill Livingstone, Edinburgh.
Jull et al. (2008) telah memperdebatkan …

Tidak ada pengarang

… sudah disebutkan (Be, know, do: leadership the Army way 2004).
ATAU
Be, know, do: leadership the Army way 2004, Jossey-Bass, San Francisco.Masukkan secara alpabet kedalam daftar referensi.

Dalam Be, know, do: leadership the Army way (2004) ada contoh menarik …

Beberapa karya oleh pengrang yang sama

… geologi di taman nasional Queensland (Willmott 2004, 2006).
Willmott, WF 2004, Rocks and landscapes of the national parks of southern Queensland, Geological Society of Australia, Queensland Division, Brisbane.Willmott, WF 2006, Rocks and landscapes of the national parks of central Queensland, Geological Society of Australia, Queensland Division, Brisbane.

Artikel Koran dan Majalah

Elemen kutipan
Pengarang – nama keluarga dan inisial Tahun publikasi, ‘Judul artikel – dalam tanda kutip tunggal’, Judul koran – ditulis miring, hari bulan, nomor halaman.
Tipe referensi
Contoh isi tulisan
Contoh daftar referensi

Artikel koran (cetak)

… seperti yang terlihat dalam gerakan untuk memprivatisasi kereta api (Simpson 1997)

Simpson, L 1997, ‘Tasmania’s railway goes private’, Australian Financial Review, 13 October, p. 10.

Artikel koran (web)

… pemerintah telah disalahkan untuk kekurangan air (Porteous 2007).

August, p. 17, viewed 27 February 2009, <http://global.factiva.com/>.Untuk artikel yang diambil dair database, kita cukup memberikan alamat URL dari database situs.

Sumber:
http://edi_mp.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20476/Tata+Cara+Penulisan+Pusta
http://sman1ngunut.wordpress.com/2009/09/30/menulis-daftar-pustaka-dengan-metode harvard-atau-vancouver








Thursday, October 24, 2013

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2 (2): TUGAS KELOMPOK



Anggota Kelompok
 ARIANTO HIDAYAT (21211089)
 BIMO WICAKSONO (21211496)



1.       Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
                  Bahasa diartikan sebagai lambing atau simbol.Bahasa adalah alat bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna.Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudia dibukukan menjadi sebuah kamus.
                  Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi untuk:
·Untuk tujuan praktis : Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
·Untuk tujuan artistik : Manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia
·Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan
·Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang Sejarah manusia selama kebudayaan dan adat istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis) 

 2. Apa fungsi alami bahasa dan fungsi buatan!

Fungsi Alami Bahasa :
1.      Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.

2.      Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.

3.      Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
 Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.

Fungsi Buatan Bahasa :
1.      Bahasa sebagai sarana berfikir logis
 Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.

2.      Bahasa membangun kecerdasan
 Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.

3.      Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
 Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.

4.      Bahasa membangun karakter
 Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.

5.      Bahasa Mengembangkan profesi
 Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier / profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga mempu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.

6.      Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru
  Bahasa sebagai sarana berekspresi dan komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan untuk mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang kemudian berkembang menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.

3.       Apa yang disebut dengan metakomunikasi?
  
Kata “Meta” yang berasal dari bahasa Yunani, yang berarti luar atau samping, maka jika digabungkan dengan kata “Komunikasi” akan berarti “ada sesuatu selain atau disamping komunikasi” atau jika lebih disederhanakan penerapannya akan menjadi komunikasi tentang komunikasi; meta-bahasa adalah bahasa tentang bahasa; meta-pesan adalah pesan tentang pesan. Metakomunikasi harus kita sadari keberadaanya, hal ini penting mengingat pengaruh meta komunikasi yang kuat akan selalu menyertai setiap pesan. Metakomunikasi Merupakan uraian yang menggambarkan hubungan antara komunikator dan komunikan saat melakukan komunikasi. Metakomunikasi dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Contohnya dengan tetap tersenyum walaupun sedang marah
Metakomunikasi adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan   antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar. Konsep metakomunikasi dapat diilustrasikan sebagai berikut, Anda dapat berkomunikasi tentang semua hal yang ada di dunia - tentang meja dan kursi dimana Anda sedang duduk didepan komputer yang sedang Anda gunakan, atau tentang bagian yang sedang Anda baca sekarang, dan bahasa yang Anda gunakan sekarang adalah bahasa pemrograman. Kita sebut saja semua ini sebagai objek komunikasi, karena Anda berbicara mengenai berbagai objek. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa Anda tidak terbatas untuk berbicara tentang objek, Anda juga bisa berbicara tentang berbicara Anda, Anda bisa berkomunikasi tentang komunikasi Anda, sehingga semua aktivitas ini dapat disebut sebagai metakomunikasi. Dengan cara yang sama, Anda pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa lainnya (meta-bahasa) untuk berbicara tentang bahasa dengan menggunakan bahasa pemrograman.Perbedaan antara objek komunikasi dan meta-komunikasi bukan hanya secara keilmuan, hal itu sangatlah terlalu sederhana, oleh kaRena perlu diketahui bahwa perbedaan diantara kedua bentuk komunikasi tersebut sangat penting dipahami guna menghindari berbagai kerancuan dan konflik dari berbagai interaksi komunikasi interpersonal.Sebenarnya,   Kita menggunakan perbedaan ini setiap hari, namun tidak menyadarinya.Misalnya, ketika Kita mengirim komentar di sebuah forum jejaring sosial kepada seseorang dengan komentar bernada sinis namun kemudian meletakkan smiley di akhir komentar. Dengan mengkomunikasikan smiley, bagi komunikan dapat dimaknai sebagai “pesan yang tidak dipahami secara harfiah, melainkan dapat dipahami bahwa dalam pesan tersebut komunikator sedang mencoba menyampaikan humor.“ Dengan demikian kedudukan smiley adalah sebagai metapesan, merupakan pesan tentang pesan.



Sumber :
http://dmsprmn.blogspot.com/2012/10/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi.html

http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/

http://bahasa.kompasiana.com/2012/03/28/konsep-metakomunikasi-445589.html

Thursday, October 3, 2013

tugas


Sinonim
1.     Terali
a.    Alat hitung
b.    Alat penangkat ikan
c.    Batel
d.    Kisi-kisi
e.    Calon
Jawaban : d. Kisi-kisi
Terali = kisi-kisi; jerjak (pada jendela,pintu, sangkar, dan sebagainya).

2.    Penaksiran
a.    Penilaian
b.    Pengukuran
c.    Evakuasi
d.    Diagnosis
e.    Ujian
Jawaban = d. Diagnosis
Penaksiran = proses, cara perbuatan menaksir atau menaksirkan, diagnosis.

3.    Yakin
a.    Ragu
b.    Bebas
c.    Berani
d.    Konfiden
e.    Tegas
Jawaban = d. Konfiden
Yakin = bersungguh- sungguh, pasti, percaya, konfiden.

4.    Musyarik
a.    Peserta
b.    Wajah
c.    Tawar
d.    Golongan
e.    Impian
Jawaban = a. Peserta
Musyarik = peserta; orang yang ikut melakukan sesuatu ( usaha dagang dan sebagainya).

5.    Bulug
a.    Hadiah
b.    Terkejut
c.    Dewasa
d.    Nakal
e.    Cantik
Jawaban = c. Dewasa
Bulug = akil-baliq; dewasa; matang.



Antonim

1.     Ritel
a.    Kios
b.    Eceran
c.    Grosir
d.    Cabang
e.    Pelayanan
Jawaban : c. Grosir
Ritel = Pengecer. Lawan kata yang tepat untuk kata ritel adalah kata grosir.

2.    NAFSI
a.    Sendiri
b.    Kelompok
c.    Calyx
d.    Egois
e.    Angkuh
Jawaban : b. Kelompok
Nafsi = diri sendiri. Lawan kata yang tepat untuk kata nafsi adalah kata kelompok.

3.    DIFERENSASI
a.    Substittusi
b.    Ekuivalensi
c.    Ssubtraksi
d.    Fiksasi
e.    Narsi
Jawaban : b. Ekuivalensi
DIFERENSIASI = perbedaan. Lawan kata yang tepat untuk kata diferensiasi

4.    MIKRO
a.    Mayor
b.    Junior
c.    Makro
d.    Minim
e.    Minor
Jawaban : c. Makro
Lawan kata yang tepat untuk kata mikro adalah makro.

5.    MELESET
a.    Akurat
b.    Pasrah
c.    Tidak Teratur
d.    Sesukanya
e.    Sembarangan
Jawaban : a. Akurat
Meleset = Tidak tepat. Lawan kata yang tepat untuk kata meleset adalah kata akurat, yang berarti tepat.

ANALOGI

1.     JENDELA : TIRAI =... : ...
a.    Hidung : Kuping
b.    Mata : Kelopak mata
c.    Pasir : Gelas
d.    Tembok : Semen
e.    Bulpen : Pensil
Jawaban : b. Mata : Kelopak mata
Penutup jendela adalah tirai.
Penutup mata adalah kelopak mata.

2.    KECAMATAN : CAMAT = ... : ...
a.    Lurah : Kelurahan
b.    Provinsi : Walikota
c.    Sekolah : Guru
d.    Kerajaan : Patih
e.    Raja : Kerajaan
Jawaban : c. Sekolah : Guru
Kecamatan adalah wilayah kerja seorang camat.
Sekolah adalah wilayah kerja seorang guru.

3.    PEDAGANG : PEMBELI = PERAWAT : ...
a.    Barang
b.    Langganan
c.    Pasien
d.    Usaha
e.    Konsumen
Jawaban : c. Pasien
Pedagang bertugas melayani pembeli.
Perawat bertugas melayani pasien.

4.    KOMODITI : EKSPOR = PENDUDUK : ...
a.    Merantau
b.    Urbanisasi
c.    Transmigrasi
d.    Imigrasi
e.    Emigrasi
Jawaban = e. Emigrasi
Pengiriman komoditi ke luar negeri disebut ekspor.
Perpindahan penduduk dari negaranya ke negara lain disebut emigrasi.

5.    PERNIKAHAN : JANUR = ... : TOGA
a.    Perdagangan
b.    Peresmian
c.    Wisuda
d.    Pengadilan
e.    Pelayaran
Jawaban : c. Wisuda.
Pesta pernikahan identik dengan janur.
Prosesi wisuda identik dengan toga.


LOGIKA

1.     Beni memperoleh nilai tinggi dalam pelajaran di kelas.
Disamping mengikuti pelajaran dikelas, para siswa wajib mengikuti pelajaran A.
a.    Beni mengikuti kegiatan A.
b.    Beni tidak mengikuti kegiatan A.
c.    Beni hanya mengikuti pelajaran.
d.    Beni hanya mengikuti kegiatan A.
e.    Beni tidak mengikuti pelajaran.
Jawaban = a.
Beni memperoleh nilai tinggi dalam pelajaran di kelas. Disamping mengikuti pelajaran dikelas, para siswa wajib mengikuti kegiatan A. Maka, Beni mengikuti kegiatan A.
2.    Calon siswa dapat memperoleh informasi melalui brosur, media elektronik, atau internet.
Hari ini internet mengalami kerusakan.
a.    Hari ini calon siswa tidak memperoleh informasi.
b.    Hari ini calon siswa dapat memperoleh informasi.
c.    Calon siswa tidak dapat menggunakan brosur dan media elektronik.
d.    Hari ini calon siswa tidak dapat menggunakan media elektronik.
e.    Calon siswa tidak dapat menggunakan brosur.
Jawaban = b
Calon siswa dapat memperoleh informasi melalui brosur, media elektronik, atau internet. Hari ini unternet mengalami kerusakan. Sehingga hari ini calon siswa dapat memperoleh informasi.

3.    Dengan sepeda motor, Lena dapat menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah dalam waktu 15 menit.
Dari rumah pergi ke sekolah, Lena berjalan kaki.
a.    Perjalanan Lena kurang dari 15 menit.
b.    Perjalanan Lena selama 15 menit.
c.    Perjalanan Lena lebih dari 15 menit.
d.    Perjalanan Lena tidak lebih dan tidak kurang dari 15 menit.
e.    Perjalanan Lena 15 menit lebih lambat.
Jawaban = c.
Dengan sepeda motor, Lena dapat menempuh perjalanan dalam waktu 15 menit. Dari rumah pergi kesekolah, Lena berjalan kaki. Maka, perjalanan Lena lebih dari 15 menit.

4.    Tidak seorang pun boleh mengendarai mobil tanpa memiliki surat izin mengemudi (SIM) A.
Sebagian mahasiswa bekerja sambilan sebagai sopir taksi.
a.    Sebagian mahasiswa adalah sopir taksi yang tidak memiliki SIM A.
b.    Sebagian mahasiswa memiliki SIM A.
c.    Sebagian mahasiswa yang tidak memiliki SIM A adalah sopir taksi.
d.    Tidak ada mahasiswa yang memiliki SIM A sebagai sopir taksi.
e.    Sebagian mahasiswa yang berprofesi sopir taksi tidak memiliki SIM A.
Jawaban = b.
Tidak seorang pun boleh mengendarai mobil tanpa memiliki surat izin mengemudi (SIM) A. Sebagian mahasiswa bekerja sambilan sebagai sopir taksi. Maka, sebagian mahasiswa memiliki SIM A.

5.    Semua mobil di perusahaan diikutkan program asuransi kecelakaan.
Sebagian mobil diikutkan program asuransi kehilangan.
a.    Sebagian mobil di perusahaan yangf tidak diikutkan program asuransi kecelakaan tidak diikutkan asuransi kehilangan.
b.    Sebagian mobil di perusahaan yang diikutkan asuransi kehilangan tidak diikutkan program asuransi kecelakaan.
c.    Sebagian mobil di perusahaan yang tidak diikutkan program asuransi kehilangan.
d.    Sebagian mobil di perusahaan tidak diikutkan program asuransi kecelakaan dan asuransi kehilangan.
e.    Semua mobil di perusahaan yang diikutkan program asuransi kehilangan diikutkanprogram asuransi kecelakaan.
Jawaban = e.
Semua mobil di perusahaan diikutkan program asuransi kecelakaan. Sebagian mobil diikutkan program asuransi kehilangan. Maka, semua mobil di perusahaan yang diikutkan program asuransi kehilangan diikutkan program asuransi kecelakaan.