Anggota Kelompok
ARIANTO HIDAYAT (21211089)
BIMO WICAKSONO (21211496)
1. Mengapa fungsi komunikasi bahasa disebut
fungsi dasar? Mengapa pula disebut fungsi utama?
Bahasa diartikan sebagai
lambing atau simbol.Bahasa adalah alat bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.
Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.
Masing-masing mempunyai makna.Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa
disusun menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudia dibukukan
menjadi sebuah kamus.
Fungsi utama bahasa, seperti
disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk
menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih
dari sekedar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran,
perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi untuk:
·Untuk tujuan praktis :
Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
·Untuk tujuan artistik : Manusia
mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa
estetis manusia
·Sebagai kunci mempelajari
pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan
·Untuk mempelajari naskah-naskah
tua guna menyelidiki latar belakang Sejarah manusia selama kebudayaan dan adat
istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis)
2. Apa fungsi alami bahasa dan fungsi buatan!
Fungsi Alami Bahasa :
1. Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi
tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang
beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi
kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
2. Bahasa sebagai sarana integrasi dan
adaptasi
Dengan bahasa
orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas
kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen,
integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas
berbangsa dan bernegara.
3. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk
mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling
memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain
yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam
bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.
Fungsi Buatan Bahasa :
1. Bahasa sebagai sarana berfikir logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan
seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau
kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan
konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan
tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak.
Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna
sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
2. Bahasa membangun kecerdasan
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan
menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf,
wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan
kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan
kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
3. Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang
dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan
tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki kecerdasan
berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius
dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli program
yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat mesin
penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.
4. Bahasa membangun karakter
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang
dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya,
seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk
sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks ,
misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek,
kemampuan untuk menulis suatu laporan.
5. Bahasa Mengembangkan profesi
Proses pengembangan profesi diawali dengan
pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak
diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada pengalaman barunya.
Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier / profesi. Puncak pendakian
karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dengan mitra,
pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional
memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga
mempu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.
6. Bahasa sarana menciptakan kreatifitas
baru
Bahasa sebagai sarana berekspresi dan
komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan untuk
mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan dengan potensi
akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang kemudian berkembang
menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat
berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.
3. Apa yang disebut dengan metakomunikasi?
Kata “Meta”
yang berasal dari bahasa Yunani, yang berarti luar atau samping, maka jika
digabungkan dengan kata “Komunikasi” akan berarti “ada sesuatu selain atau
disamping komunikasi” atau jika lebih disederhanakan penerapannya akan menjadi
komunikasi tentang komunikasi; meta-bahasa adalah bahasa tentang bahasa;
meta-pesan adalah pesan tentang pesan. Metakomunikasi harus kita sadari
keberadaanya, hal ini penting mengingat pengaruh meta komunikasi yang kuat akan
selalu menyertai setiap pesan. Metakomunikasi Merupakan uraian yang
menggambarkan hubungan antara komunikator dan komunikan saat melakukan
komunikasi. Metakomunikasi dapat berupa pesan verbal dan non verbal. Contohnya dengan
tetap tersenyum walaupun sedang marah
Metakomunikasi
adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara yang berbicara, yaitu pesan di dalam
pesan yang menyampaikan sikap dan perasaan pengirim terhadap pendengar. Konsep
metakomunikasi dapat diilustrasikan sebagai berikut, Anda dapat berkomunikasi
tentang semua hal yang ada di dunia - tentang meja dan kursi dimana Anda sedang
duduk didepan komputer yang sedang Anda gunakan, atau tentang bagian yang
sedang Anda baca sekarang, dan bahasa yang Anda gunakan sekarang adalah bahasa
pemrograman. Kita sebut saja semua ini sebagai objek komunikasi, karena Anda
berbicara mengenai berbagai objek. Tapi perlu diperhatikan juga bahwa Anda
tidak terbatas untuk berbicara tentang objek, Anda juga bisa berbicara tentang
berbicara Anda, Anda bisa berkomunikasi tentang komunikasi Anda, sehingga semua
aktivitas ini dapat disebut sebagai metakomunikasi. Dengan cara yang sama, Anda
pun bisa berkomunikasi menggunakan bahasa lainnya (meta-bahasa) untuk berbicara
tentang bahasa dengan menggunakan bahasa pemrograman.Perbedaan antara objek
komunikasi dan meta-komunikasi bukan hanya secara keilmuan, hal itu sangatlah
terlalu sederhana, oleh kaRena perlu diketahui bahwa perbedaan diantara kedua
bentuk komunikasi tersebut sangat penting dipahami guna menghindari berbagai
kerancuan dan konflik dari berbagai interaksi komunikasi
interpersonal.Sebenarnya, Kita
menggunakan perbedaan ini setiap hari, namun tidak menyadarinya.Misalnya,
ketika Kita mengirim komentar di sebuah forum jejaring sosial kepada seseorang
dengan komentar bernada sinis namun kemudian meletakkan smiley di akhir
komentar. Dengan mengkomunikasikan smiley, bagi komunikan dapat dimaknai
sebagai “pesan yang tidak dipahami secara harfiah, melainkan dapat dipahami
bahwa dalam pesan tersebut komunikator sedang mencoba menyampaikan humor.“
Dengan demikian kedudukan smiley adalah sebagai metapesan, merupakan pesan
tentang pesan.
Sumber :
http://dmsprmn.blogspot.com/2012/10/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi.html
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
http://bahasa.kompasiana.com/2012/03/28/konsep-metakomunikasi-445589.html