ASSALAMUALAIUKUM WR WB

WELCOME TO MY BLOG

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

Thursday, April 30, 2015

AKUNTANSI INTERNASIONAL - TUGAS 2

BAB IV PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
1. Perkembangan Pengungkapan
Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh
sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan
dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan
ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya
didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan
dan keuangan. Di Amerika serikat, Inggris dan negara-
negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas
menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju.
Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar
didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan
perusahaan. Di kebanyakan negara-negara lain (seperti
Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang
berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap
sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik
keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama
pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam
dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai
posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
2. Pengungkapan Sukarela
Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak
luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan
ke depannya. Manajer berinisiatif untuk mengungkap
informasi seperti itu secara sukarela. Keuntungan dari
pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya
transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas
perusahaan, bunga yang lebih tinggi dari analisis
keuangan dan investor. meningkatkan likuiditas dan
biaya modal yang lebih rendah. Laporan yang paling
terkini menyokong pandangan bahwa perusahaan bias
mencapai keuntungan dalam pasar modal dengan
mempertinggi pengungkapan mereka secara sukarela.
Investor diseluruh dunia menurut informasi yang
mendetail dan berkala, tingkat pengungkapan sukarela
meningkatakan Negara dengan pasar yang telah maju
dan baru muncul. Dalam sebuah karya ilmiah klasik,
penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan
investor tidak sempurna ketika:
Manajer memiliki informasi kuat tentang
perusahaan mereka
Insentif manajer tidak sesuai dengan bunga
dari semua pemegang saham
Peraturan akuntansi dan audit tidak
sempurna.
Bukti-bukti kuat mengindikasikan bahwa manajer
perusahaan sering memiliki insentif yang besar untuk
menunda pengungkapan berita buruk, “mengatur”
laporan keuangan mereka untuk memastikan kesan
perusahaan yang lebih positif, dan menekankan keadaan
dan prospek keuangan perusahaan. Persasingan yang
buruk tercipta ketika pemilik informasi dibentuk oleh
public mungkin mengimbangi keuntungan dari
pengungkapan secara penuh.
Walaupun mekanisme ini bisa mempengaruhi praktik
dengan kuat, manajer biasanya meliputi bahwa
keuntungan yang tidak terpenuhi dengan kebutuhan
laporan biaya berlebihan. Dengan demikian,Pemilihan
pengungkapan manajer mencerminkan keseluruhan
akibat keperluan pengungkapan dan insentif mereka
untuk menguraikan informasi dengan sukarela. Sejumlah
aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan
pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat
memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi
mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam
mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang
tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham.
Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan
untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan
akurat.
3. Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya
mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang
mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan
dan informasi non keuangan yang sama dengan yang
diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap
informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para
pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan
regulator di pasar domestik. Namun demikian,
kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan
pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar
wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara
satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo
Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang
ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya,
perlindungan kepada para pemegang saham kurang
mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina
contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan
yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan
hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini
hampir tidak ada.
4. Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan
Bursa saham dan pengaturan pemerintah secara umum
membutuhkan perusahaan asing yang terdaftar untuk
melengkapi semua informasi keuangan dsan
nonkeuangan yang hamper sama seperti yang
dibutuhkan untuk perusahaan domestic. Perusahaan
asing yang terdaftar secara umum memiliki fleksibilitas
yang berhubu8ngan dengan prinsip akuntansi yang
mereka gunakan untuk sejumlah pengungkapan. Akan
tetapi , banyak Negara tidak mengawasi dan
melaksanakan kebutuhan akan “ pengungkapan
kesesuaian antar yuridiska”.
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa
sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan
pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang
mencari akses untuk pasar mereka. Pengungkapan yang
menyeluruh dan dapat dipercaya akan meningkatkan
kepercayaan investor, dimana akan meningkatkan
likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan
meningkatkan kualitas pasar keseluruhan.
Perlindungan investor dan kualitas pasar, yaitu:
Proteksi investor. investor dijamin dengan
informasi dan dilindungi dengan
pelaksanaan dan pengawasan peraturan
pasar.
Kualitas pasar. Pasar adalah adil, tersusun,
efisien, dan bebas dari penyalahgunaan dan
perbuatan kejahatan. Keadilan pasar
dipromosikan dengan akses informasi yang
wajar dalam kesempatan berdagang.
Efisiensi pasar berkembang dengan
meningkatkan likuiditas dan mengurangi
biaya transaksi. Prinsip para investor yang
beorientasi pasar yang harus dijalankan,
yaitu:\
v Keefektifaan biaya
v Fleksibilitas dan kebebasan pasar
v Lapotan keuangan transparan dan
pengungkapan menyeluruh
v Perlakuan setara perusahaan domestic dan
asing.
5. Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amerika
Serikat
Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk
melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya
sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik.
Syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing
menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka
yang ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan
pengungkapan terkini melindungi investor dan
memastikan kualitas pasar modal AS.
Beberapa pengamat menyatakan bahwa syarat laporan
keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi
mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di
amerika serikat. Haal ini juga dinyatakan bahwa
persyaratan registrasi SEC aasebenarnya bisa
menyesatkan investor amerika dengan memberikan
penampilan perbandingan yang salah untuk laporan
keuangan yang mungklin mengharuskan penafsiran yang
berbeda daripada laporan amerika serikat.
Implemetasi Sarbanes-Oxley Act 2002 (SOX) telah
disertakan bersama dengan keseluruhan baru tentang
bagian 404 ini yang seharusnya kepala dan kepala
petugas keuangan perusahaan public untuk menilai dan
meresmikan keefektifan dan pengendalian internal yang
memadai.
6. Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Praktik pengungkapan laporan tahunan memperlihatkan
respons manajer terhadap kebutuhan pengungkapan dan
insentif mereka untuk menyediakan informasi laporan
keuangan kepada pengguna secara sukarela.
Pada bagian ini, kita fokus pada:
Pengungkapan terhadap informasi kedepan
Segmen pengungkapan
Pelaporan tanggung jawab social
Pengungkapan nkhusus untuk lapora
keuangan non domestic
Pengungkapan peraturan perusahaan
Pengungkapan dan laporan usaha internet.
Pengungkapan Informasi Progresif
Informasi progresif meliputi:
Perkiraan pendapatan, laba rugi, arus kas,
pengeluaran modal, dan hal keuangan
lainnya;
Tujuan informasi mengenai kinerja dan
posisi ekonomi masa depan;
Laporan program dan sasaran manajemen
untuk usaha masa depan.
Tujuan utama investor dan analis tersebut adalah menilai
pendapatan dan arus kas di masa depan.
Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai
hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong
signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis
keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta
data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih
detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan
segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu
para pengguna laporan keuangan untuk memahami
secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu
perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
Pelaporan Pertanggungjawaban Penuh
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa
tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut
sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)
– karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok
aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama
menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang
permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait
dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan
dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan
tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga
diminati oleh para investor karena memberikan masukan
berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
Masalah lingkungan meliputi akibat dari proses produksi,
produk , dan jasa udara, air, tanah, biodiversity, dan
kesehatan manusia. Sebagai contoh, perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Prancis sekarang
diharuskan untuk mengumumkan hasil aktivitas di
lingkungan mereka. Di antaranya, informasi harus
diserahkan dalam:
Air, bahan baku, dan konsumsi energi, dan
tindakan yang di ambil ntuk meningkatkan
efisiensi energi.
Tindakan untuk mengurangi polusi pada
udara, air dan tanah, termasuk polusi suara,
dan biayanya.
Sejumlah ketentuan untuk risiko
lingkungan.
Pelaporan pertanggung jawaban sosial mengupas
masalahnya sendiri.
Sebagai contoh:
Permasalah dengan tiga hal mendasar dengan cepat
terlihat. Pengukuran profit cukup lancar; tidak dengan
pengukuran proteksi lingkungan dan keadilan sosial.
Kesuitannya adalah per bagian dimana tidak ada ukuran
untuk mengukur kemajuan di semua area tersebut.
Bagaimana keberhasilan linkungan bisa di
pertimbangkan terhadap keadilan sosial yang telah maju-
atau, untuk masalah itu, apakah memberikan perubahan
terhadap profit? Dan bagaimana ketiga hal itu bisa tidak
diperdagangkan satu sama lain? . . . pengukuran profit-
satu fondasi dasar lama yang bagus-menawarkan
pengujian kesuksesan bisnis yang jelas. Tidak dengan
tiga fondasi dasar.
Masalahnya adalah tidak hanya dengan tidak adanya
ukuran yang memperbolehkan ketiga ukuran tersebut
dibandingkan satu sama lainnya. Masalahnya juga tidak
ada persetujuan pada apa kemajuan bagi lingkungan,
atau kemajuan di lingkungan sosial sebenarnya berarti-
tidak, paling tidak, jika anda mencoba untuk
memastikannya. Dengan kata lain, tidak ada ukuran
dimana proteksi dengan berbeda aspek bisa
dibandingkan satu sama lainnya, apalagi dengan kriteria
lainnya. Hal yang sama pun berlaku untuk keadilan
sosial.
Keunggulan yang paling besar dari satu fondasi dasar
adalah menetapkan manajer untuk memperhitungkan
sesuatu. Tidak dengan fondasi dasar.
Sangat tidak diperbolehkan untuk menjalankan usaha
atas izin tersebut untuk sebebas-bebasnya.
Di samping kritik seperti itu, pelaporan
pertanggungjawaban sosial menjadi model di antara
semua perusahaan besar multinasional. Survei terkini
menemukan bahwa sejumlah perusahaan mengeluarkan
laporan pertanggungjawaban lingkungan, laporan
ketahanan atau sosial, sebagai tambahan dalam laporan
tahunan mereka, yang sedang berkembang. Hampir
setengan dari 250 perusahaan terbesar di dunia
mengeluarkan aporan seperti itu. Nilai pelaporan
tertinggi adalah di negara dengan banyak perusahaan
besar, seperti Prancis, Jerman, Jepang, Inggris Raya, dan
Amerika Serikat. Nilai pelaporan pada industri tertentu
juga sangat tinggi, khususnya untuk bahan kimia dan
bahan sintesis, obat-obatan, elektronik dan komputer,
otomotif dan migas. Survei lain dari perusahaan besar
global menemukan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa
(khususnya Prancis, Jepang, dan Inggris Raya) dan
perusahaan jepang adalah yang paling aktif dalam
melaporkan soal ketahanan, dimana perusahaan Amerika
Serikat menyusul. Survey juga menemukan bahwa sekitar
1//3 perusahaan yang telah diamati laporan ketahanan
sosial mereka telah diaudit.
Petunjuk untuk laporam ketahanan sosial telah
dikeluarkan oleh Global Reporting Inititiative (GRI),
sebuah lembaga independen yang bergabung dengan
Persatuan Progra, Lingkungan Nasional. Pola kerja GRI
menyarankan adanya indikator pengungkapan kinerja di
area:
Performa ekonomi, seperti upah, pajak, dan
sumbangan komunitas
Performa lingkungan, seperti rumah kaca
emisigas dan penggunaan air
Performa sosial, secara spesifik:
- Praktik buruh, seperti kesehatan dan keamanan
pekerja, pelatihan, dan pemisahan
- HAM, seperi kebijakan non-diskriminasi, pekerja
dibawah umur dan hak-hak pribumi
- Masyarakat, seperti pengaruh komunitas, sogokan
dan kontribusi politik
- Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan
keamanan pelanggan, periklanan, dan privasi konsumen.
Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna Laporan Keuangan
Non domestik Dan Prinsip Akuntansi Yang Digunakan
Laporan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan
keuangan non-domestik meliputi:
“Laporan ulang yang mudah” tentang
informasi keuangan ke dalam mata uang
asing;
Pembahasan perbedaan antara prinsip
akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuanganutama dan beberapa ketetapan
prinsip akuntansi lainnya;
Posisi laporan keuangan ulang terbatas di
ketetapan prinsip akuntansi kedua;
Sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan
yang berhubungan dengan ketetapan prinsip
akuntansi kedua.
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Pegelolaan perusahaan berhubungan dengan sarana
internal perusahaan dimana perusahaan di jalankan atau
dikendalikan –tanggung jawab, akuntabilitas, hubungan
diantara pemegang saham,anggota direksi, dan manajer
yang disusun supaya mencapai sasaran perusahaan.
Dengan kata lain, pengelolaan perusahaan adalah system
dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan.
Diantara permasalahan pengelolaan perusahaan adalah
hak dan perlakuan pemegang saham,
pertanggungjawaban direksi, pengungkapan dan
transaksi, dan peran pemegang saham.
Dallas memberikan sebuah Rancangan kerja untuk
memahami dan menilai pengelolaan perusahaan di
sebuah negara adalah sebagai berikut:
Infrastruktur pasar, mencakup pola
kepemilikan, keleluasaan dimana
perusahaan terdaftar di masyarakat, hak
kepemilikan, dan pasar untuk pengendaliaan
perusahaan.
Lingkungan Hukum, meliputi system hukum
dan hak pemegang saham dengan jelas
diterangkan dan dengan konsisten dan
dikuatkan secara efektif.
Lingkungan Peraturan, hamper mendekati
dengan lingkungan hukum. Agen
pengaturan bertanggung jawab atas
pengaturan pasar supaya sesuai dengan
hukum yang ada. Mereka memastikan
aturan dan efisiensi pasar dan memperkuat
ketentuan pengungkapan publik.
Infrastruktur informasi, bersinggungan
dengan standar akuntansi yang digunakan
dan apakah hasil laporan keuangan akurat,
lengkap, dan tepat waktu. Ini juga mencakup
struktur profesi auditing dan standar
profesional untuk praktik audit dan
kemandirian.
Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis di Internet
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai
saluran penyebaran informasi, dimana media cetak
sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa
Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language
– XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan
keuangan.
Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh
software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang
akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan
pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana
mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati
manfaatnya.
Pengelompokan XBRL telah dikembangkan untuk GAAP
Amerika Serikat dan Jerman serta untuk IFRS, yang
mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai
dengan semua standar akuntansi ini. Pengelompokan
GAAP nasional lainnya juga sedang dikembangkan.
7. Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan di
Negara- Negara Berkembang
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-
negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif
dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan
perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh,
pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan
dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-
sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di
tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara
pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata
kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu.
Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak
internal seperti kelompok keluarga menyalurkan
kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak
terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan
publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan
dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi
mengenai perusahaan yang tepat -waktu dan kredibel di
Negara-negara pasar berkembang semakin banyak
regulator memberikan respons terhadap permintaan ini
dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih
ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan
penegakan aturan.
8. Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan
dan Para Manajer
Pengguna laporan keuangan mengharapkan tingkat
pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan yang luas
sehingga manajer harus dan sukarela mengungkapkan
laporan keuangan. Para manajer dari banyak perusahaan
terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya
pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat
pengungkapan wajib maupun sukarela semakin
meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara
yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah
harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat
dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk
memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam
bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor
dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan
rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif
dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan
pengungkapan yang ketat. Studi lebih lanjut mengenai
biaya dan manfaat peningkatan pengungkapan dalam
ruang lingkup internasional dapat memberikan bukti
penting dalam pembahasan ini.
BAB V TRANSLASI MATA UANG ASING (BAGIAN
I DAN II)
1. Perbedaan Translasi dan Konversi Antar Mata
Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah proses penyajian ulang
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing
adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain
secara fisik.
Perbedaannya adalah, Translasi hanyalah perubahan
satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang
dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam
nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang
terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi.
Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran
fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.
2. Istilah Dalam Translasi Mata Uang Asing
Istilah dalam transaksi mata uang asing, sebagai berikut:
Konversi , merupakan pertukaran suatu mata
uang ke dalam mata uang lain.
Kurs kini, merupakan nilai tukar yang
berlaku pada tanggal laporang keuangan
yang relevan.
Posisi aktiva bersih yang beresiko ,
merupakan kelebihan aktiva yang diukur
atau berdenominasi dalam mata uang asing
dan ditranslasikan dengan menggunakan
kurs kini dari kewajiban yang diukur atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini.
Kontrak pertukaran forward , merupakan
suatu perjanjian untuk mempertukarkan
mata uang dari Negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward)
pada tanggal tertentu di masa depan.
Mata uang fungsional , merupakan mata
uang utama yang digunakan oleh suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan
usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah
mata uang Negara dimana perusahaan itu
berlokasi.
Kurs histories, merupakan kurs nilai mata
uang asing yang digunakan pada saat suatu
aktiva atau kewajiban dalam mata uang
asing dibeli atau terjadi.
Mata uang pelaporan , merupakan mata
uang yang digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
Kurs spot , merupakan nilai tukar untuk
pertukaran mata uang dalam waktu segera.
Penyesuaian translasi, merupakan
penyesuaian yang timbul dari proses
translasi laporan keuangan dari mata uang
fungsional suatu perusahaan menjadi mata
uang pelaporannya.
Daftar istilah translasi mata uang asing yang diadaptasi
dari PSAK (SFAS) no.52, 1981.
Atribut , karakteristik kuantitatif suatu pos
yang diukur untuk keperluan akuntansi.
Contoh, biaya histories dan biaya
penggantian yang merupakan atribut suatu
aktiva.
Konversi , pertukatan suatu mata uang ke
dalam mata uang lain.
Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada
tanggal laporan keuangan yang relevan.
Diskonto , ketika tingkat pertukaran yang
berikutnya lebih rendah daripada tingkat
yang berlaku sekarang.
Posisi aktiva bersih yang beresiko ,
kelebihan aktiva yang diukur atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini dari kewajiban yang diukur atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini.
Mata uang asing , suatu mata uang selain
mata uang yang digunakan oleh suatu
Negara, mata uang selain mata uang
pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
Laporan keuangan dalam mata uang asing ,
laporan keuangan yang menggunakan mata
uang asing sebagai unit pengukuran.
Transaksi mata uang asing , transaksi
(penjualan atau pembelian barang atau jasa,
atau utang pinjaman atau piutang usaha)
dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam
mata uang selain mata uang fungsional
perusahaan.
Translasi mata uang asing , proses untuk
menyatakan jumlah-jumlah yang
berdenominasi atau diukur dalam suatu
mata uang ke dalam mata uang yang lain
dengan menggunakan kurs nilai tukar
diantara dua mata uang tersebut.
Operasi luar negeri , suatu operasi yang
menghasilkan laporan keuangan yang (1)
dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau
diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas
dalam laporan keuangan perusahaan pelapor
dan (2) disusun dalam mata uang asing
selain mata uang pelaporan perusahaan
pelapor.
Kontak pertukaran forward , suatu
perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari Negara yang berbeda dengan
menggunakan kurs tertentu (kurs forward)
pada tanggal tertentu di masa depan.
Mata uang fungsional , mata uang utama
yang digunakan oleh suatau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan usaha, dan
dalam menghasilkan atau menggunakan
kasnya.
Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang
asing yang digunakan pada saat suatu aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing
dibeli atau terjadi.
Mata uang lokal, mata uang suatu Negara
tertentu yang digunakan; mata uang
pelaporan yang digunakan oleh suatu
operasi domestic atau luar negeri.
Pos-pos moneter , kewajiban untuk
membayar atau hak untuk menerima
sejumlah unit mata uang dalam nilai yang
tetap di masa depan.
Mata uang pelaporan , mata uang yang
digunakan perusahaan dalam menyusun
laporan keuangan.
Tanggal penyelesaian , tanggal saat suatu
utang dibayarkan oleh suatu piutang
tertagih.
Kurs spot , nilai tukar untuk pertukaran
mata uang dalam waktu segera.
Tanggal transaksi , tanggal saat suatu
transaksi dicatat dalam catatan akuntansi
perusahaan pelapor.
Penyesuaian translasi, penyesuaian yang
timbul dari proses translasi laporan
keuangan dari mata uang fungsional suatu
perusahaan menjadi mata uang
pelaporannya.
Unit pengukuran , mata uang yang
digunakan untuk mengukur aktiva,
kewajiban, pendapatan dan beban.
3. Perbedaan Keuntungan dan Kerugian Translasi
Mata Uang Asing
Jika sudut pandang mata uang local yang digunakan
(sudut pandang perusahaan local), masuknya
penyesuaian translasi dalam laba berjalan tidak perlu
dilakukan. Memasukkan keuntungan dan kerugian
translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan
keuangan yang asli dan dapat menyesatkan para
pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau kerugian
translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata
uang local sebagai penyesuaian terhadap ekuitas pemilik.
Jika mata uang pelaporan induk perusahaan merupakan
unit pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan
(sudut pandang induk perusahaan), sangat disarankan
untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi laba
sesegera mungkin. Sudut pandang induk perusahaan
melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan
dari induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian
translasi mencerminkan kenaikan atau penurunan
ekuitas investasi asing dalam mata uang domestic dan
harus diakui.
4. Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang
Asing
Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestic dari
aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak
direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
mata uang local yang dihasilkan dari entitas asing.
Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara
terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan
melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa
manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang terkait
dengan utang akan ditangguha=kandan diamortisasi
selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan
terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban
depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama
sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban
bunga.
Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan
mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi,
tetapi mengakui keuntungan hanya setelah
direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena
merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya
perubahan kurs.
Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam
laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun,
memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam
laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak
ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi
laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan
kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan
kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata
uang domestic dan harus diakui.
5. Pengaruh Metode Translasi Mata Uang Asing
Terhadap Laporan Keuangan
Walaupun sebagian besar isu teknis dalam akuntansi
cenderung terpecahkan dengan sendirinya sejalan
dengan berlalunya waktu, translasi valuta asing terrnyata
merupakan suatu pengecualian. Bahwa tren ini akan
terus berlanjut didukung oleh perkembangan-
perkembangan seperti runtuhnya dominasi mata uang
dolar, pergerakan nilai mata uang yang disetujui oleh
pemerintah, dan globalisasi pasar-pasar modal dunia,
yang telah meningkatkan pentingnya pelaporan dan
pengungkapan keuangan. Perkembangan-perkembangan
seperti ini telah berperan besar meningkatkan
ketertarikan eksekutif-eksekutif keuangan, akuntan, dan
komunitas keuangan pada pentingnya dan konsekuensi-
konsekuensi ekonomi dari translasi valuta asing. Mari
kita lihat hakekat dan perkembangan dari teki-teki
akuntansi intemasional ini.
Single Rate Method
Berdasarkan pendekatan translasi ini, laporan keuangan
operasi luar negeri, yang dianggap oleh perusahaan
induk sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili
pelaporan mereka sendiri. Ini adalah lingkungan
akuntansi lokal tempat dimana perusahaan afiliasi asing
tersebut mentraksaksikan urusan bisnisnya. Untuk
mempertahankan “rasa” lokal dari laporan valuta, suatu
cara harus ditemukan agar translasi bisa dilaksanakan
dengan distorsi yang minimal. Cara yang paling baik
adalah penggunaan metode kurs berlaku.
Karena semua laporan keuangan valuta asing sebenarnya
dikalikan dengan suatu konstansta, metode translasi ini
mempertahankan hasil keuangan dan hubungan asli
(misalnya. rasio-rasio keuangan) dalam laporan
konsolidasi dari entitas-entitas individual yang
dikonsolidasi. Hanya bentuk perkiraan-perkiraan luar
negeri, bukan hakekatnya, yang berubah dalam metode
kurs berlaku.
Meskipun menarik dan sederhana secara konseptual,
metode kurs berlaku dipersalahkan oleh sebagian orang
karena merusak tujuan dasar dari laporan keuangan
konsolidasi, yaitu karena menyajikan, untuk keuntungan
pemegang saham perusahaan induk, hasil-hasil operasi
dan posisi keuangan perusahaan induk dan perusahaan-
perusahaan anaknya dari perspektif valuta tunggal, yaitu
mempertahankan valuta pelaporan perusahaan induk
sebagai unit pengukuran. Dalam metode kurs berlaku,
hasil-hasil konsolidasi akan mencerminkan perspekfif-
perspektif valuta dari masing-masing negara tempat
dimana perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya,
jika sebuah aktiva dip=roleh sebuah perusahaan anak di
luar negeri seharga VA 1,000 ketika kursnya adalah VA 1=
$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah
$1.000; dari perspektif valuta lokal juga $1,000. Jika kurs
berubah menjadi VA 5 = $1, biaya historis aset tersebut
dari perspektif dolar (translas’ biaya historis) tetap
$1,000. Jika valuta lokal tetap dipertahankan sebagai unit
pengukuran, nifai aset akan diekspresikan sebesar $200
(translasi kurs berlaku).
Metode kurs berlaku juga dipersalahkan karena
mengasumsikan bahwa semua aktiva-valuta lokal
dipengaruhi oleh risiko nilai tukar (yaitu,
mengasumsikan bahwa fluktuasi valuta domestik yang
ekivalen, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs translasi
berjalan, merupakan indikator perubahan nilai intrinsik
aktiva-aktiva tersebut). Hat ini jarang benar karena nilai
persediaan dan aktiva-aktiva tetap di luar negeri
umumnya didukung oleh inflasi lokal.
Multiple Rate Methods
Metode-metode kurs berganda mengkombinasikan nilai
tukar berjalan dan historis dalam proses translasi. 3
metode semacam itu akan dibahas berikut ini:
Metode berlaku-historis
Berdasarkan pendekatan berlaku-historis, yang populer di
AS dan ditempat-tempat lain sebelum tahun 1976, aktiva
lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan anak di
luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaporan
perusahaan induknya dengan menggunakan kurs
berlaku. Aktiva dan kewajiban non-lancar ditranslasikan
dengan kurs historis.
Item-item laporan laba-rugi, kecuali beban depresiasi dan
amortisasi, ditranslasikan dengan kurs rata-rata masing-
masing bulan operasi atau dengan basis rata-rata
tertimbang dari seluruh periode yang akan dilaporkan.
Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan dengan
memakai kurs historis yang berlaku pada saat aset yang
bersangkutan diperoleh.
Metodologi ini, sayangnya, memiliki sejumlah kelemahan.
Misalnya, metode ini kurang memilik justifikasi
konseptual. Definisi-definisi yang ada mengenai aktiva
dan kewajiban lancar dan non-lancar tidak menjelaskan
mengapa cara klasifikasi seperti itu menentukan kurs
mana yang akan digunakan dalam proses transiasi.
Metode moneter-nonmoneter
Seperti halnya metode berlaku-historis, metode moniter-
nonmoneter memakai pola klasifikasi neraca untuk
menentukan kurs translasi yang tepat.
Karena item-item moneter diselesaikan dalam kas;
pemakaian kurs berlaku untuk mentranslasikan item-
item valuta asing menghasilkan valuta domestik ekivalen
yang mencerminkan nilai realisasi atau nilai
penyelesaiannya.
Metode Temporal
Menurut pendekatan temporal, translasi valuta
merupakan suatu proses konversi pengukuran (yaitu,
penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu, metode ini
tidak dapat digunakan untuk mengubah atribut suatu
item yang sedang diukur; metode ini hanya dapat
mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta asing,
misalnya, hanya mengubah (restate) denominasi
persediaan. tidak penilaian aktualnya. Dalam GAAP AS,
aktiva kas diukur berdasarkan jumiah yang dimiliki pada
tanggal neraca. Piutang dan hutang dinyatakan dalam
jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar pada
saat jatuh tempo. Kewajiban dan aktiva lain diukur pada
harga yang berlaku ketika item¬item tersebut diperoleh
atau terjadi (harga historis). Meskipun begitu, beberapa
diantaranya diukur berdasarkan harga yang berlaku pada
tanggal laporan keuangan (harga berjalan), seperti
persediaan dibawah aturan biaya atau pasar. Pendek
kata, ada dimensi waktu yang berkaitan dengan nilai-
nilai uang ini.
Menurut Lorensen, cara terbaik untuk mempertahankan
basis-basis akuntansi yang digunakan untuk mengukur
item-item valuta asing adalah dengan mentranslasikan
jumlah uang luar negerinya dengan kurs yang berlaku
pada tanggal pengukuran uang luar negeri berlangsung.
Prinsip temporal dengan demikian menyatakan bahwa
uang, piutang, dan hutang yang diukur pada jumlah yang
dijanjikan seharusnya ditranslasikan memakai kurs yang
berlaku pada tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban yang
diukur pada harga uang seharusnya ditranslasikan
memakai kurs yang berlaku pada tanggal yang berkenaan
dengan harga uang tersebut.
Metode translasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis
metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk
menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam
nilai ekuivalen dalam mata uang domestic atau metode
yang menggunakan berbagai macam kurs.
Metode Kurs Tunggal
Metode ini sudah lama popular di Eropa, menerapkan
suatu kurs nilai tukar, yaitu kurs terkini dan kurs
penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancer.
Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya
ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar
yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Namun
demikian untuk memudahkan pos-pos ini umumnya
ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang
kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut.
Laporan keuangan sebuah operasi asing memiliki
domisili pelaporannya sendiri, lingkungan mata uang
local di mana perusahaan afiliasi asing melakukan
usahanya. Suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang
asing dikatakan menghadapi resiko mata uang asing jika
ekuivalen dalam mata uang digunakan untuk
mentranslasikan aktiva atau kewajiban tersebut.
Metode Kurs Berganda
Metode Kurs Berganda menggabungkan kurs nilai tukar
histories dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
Metode Kini-Nonkini
Berdasarkan Metode Kini-Non Kini, aktiva lancar dan
kewajiban lancer anak perusahaan luar negeri
ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk
perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan
kewajiban tidak lancer ditranslasikan berdasarkan kurs
histories. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban
depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan berdasarkan
kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi
atau berdasarkan rata-rata tertimbang selama
keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan
amortisasi ditranslasikan berdasarkan kurs histories yang
tercatat saaat aktiva tersebut diperoleh.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan
unsur ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahun untuk
mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung
menunjukkan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam
mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai
tukar.
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Moneter-Non Moneter juga menggunakan skema
klasifikasi neraca unutk menentukan kurs translasi yang
tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan
berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap,
investasi jangka panjang, dan persediaan investor
ditranslasikan dengan menggunakan kurs histories. Pos-
pos laporan laba rugi ditranslasikan dengan
menggunakan prosedur yang sama dengan yang
dijelaskan untuk konsep kini-non kini.
Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, tranlasi mata
uang merupakan proses konversi pengukuran atau
penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak
mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan
hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo
dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang
denominasi pos-pos tersebut tetapi bukan penilaian
sesungguhnya. Berdasarkan GAAP AS, kas diukur
berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca.
Piutang dan utang dinyatakan sebesar jumlah yang
diperkirakan akan diterima atau akan dibayar pada saat
jatuh temponya.
6. Evaluasi dan Pemilihan Metode Translasi Mata
Uang Asing
Berdasarkan metode temporal, pos-pos moneter seperti
kas, piutang, dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs
kini. Pos-pos moneter ditranslasikan dengan kurs yang
mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya.
Secara khusus, aktiva yang nilainya dalam laporan mata
uang asing sebesar biaya histories, ditranslasikan
berdasarkan kurs histories. Mengapa demikian? Hal ini
dikarenakan biaya histories dalam mata uang asing yang
ditranslasikan dengan kurs nilai tukar histories
menghasilkan biaya histories dalam mata uang domestik.
Keempat metode yang dibahas pada satu waktu pernah
digunakan di Amerika Serikat dan dapat ditemukan
hingga hari ini di berbagai Negara. Secara umum, metode
ini menimbulkan hasil translasi mata uang asing yang
cukup berbeda. Ketiga metode yang pertama (metode
kurs kini, metode kini-non-kini, dan metode moneter-
non-moneter) digunakan dalam mengidentifikasikan
aktiva dan kewajiban manakah yang beresiko atau dapat
dilindungi dari resiko mata uang asing. Kemudian,
metode translasi diterapkan secara konsisten dengan
memperhatikan perbedaan tersebut.
KURS KINI YANG TEPAT
Sejauh ini istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam
metode translasi mengacu pada histories atau kurs kini.
Kurs rata-rata sering digunakan dalam laporan laba rugi
untuk pos-pos beban. Beberapa Negara menggunakan
kurs nilai tukar yang berbeda untuk transaksi yang
berbeda. Dalam situasi ini harus dipilih beberapa kurs
nilai tukar yang ada. Beberapa alternative yang
disarankan adalah:
· Kurs pembayaran dividen
· Kurs pasar bebas, dan
· Kurs penalty atau preferensi yang dapat digunakan,
seperti yang terkait dalam kegiatan ekspor impor.
7. Hubungan Translasi Mata Uang Asing Dengan
Inflasi
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya
perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di
lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan
nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh
lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada
saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh
lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang
juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan
mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika
memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar
yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba
akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi
lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang
terpengaruh inflasi di suatu operasi luar negeri dapat
menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa
depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses
translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten
dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang
digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai
solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS
sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri
yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi.
Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan
ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena
aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs
historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap
dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang
saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan
terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang
asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi
untuk inflasi asing.
BAB VI PELAPORAN KEUANGAN DAN
PERUBAHAN HARGA
DEFINISI PERUBAHAN HARGA
Fluktuasi nilai mata uang dan perubahan dalam harga
uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik yang
terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami
istilah perubahan harga ( changing princes), kita harus
membedakan antara pergerakan harga umum dan
pergerakan harga spesifik, yang keduanya termasuk
dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan
harga umum terjadi apabila secra rata-rata harga seluruh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami
perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut
inflasi ( inflation), sedangkan penurunan harga disebut
deflasi ( deflation ).
Inflasi telah menjadi fakta yang penting dan tetap di
hampir semua Negara di dunia. Perubahan nilai mata
uang moneter bener-bener diakui para akuntan dewasa
ini, tetapi tedapat pertentangan mengenai cara teoritis
dan praktis untuk menyelesaikannya. Di Amerika Serikat,
FASB Statetment No. 33 mangharuskan pengungkapan
khusus oleh perusahaan-perusahaan besar tertentu,
tetapi tidak merinci kaitan pengungkapan ini dengan
laporan keuangan utama. Unit moneter yang tidak stabil
adalah suatu kendala penfukuran dalam pendekatan
induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
1. LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI
UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN
HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang di catat sebesar
biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai
terkininya (yang lebih tinggi). Ketidakakuratan
pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang
didasarkan pada data seri waktu historis (2) anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan (3) data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi
yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebig
pada gilirannya akan menyebabkan :
Kenaikan dalam proporsi pajak.
Permintaan deviden lebih banyak dari
pemegang saham.
Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi
dari pada pekerja.
Tindakan yang merugikan dari Negara tuan
rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan
yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keungan
perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit
moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca
laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya
dinyatakan dalam mata uang dengan daya beli umum
yang lebih rendah (yaitu daya beli perode ini), yang
kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur
akuntansi yang konvensional juga mengabaikan
keuntungan dan kerugian daya beli yang timbul dari
kepemilikan kas (ekuivalennya) selama periode inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara
eksplisit berguana dilakukan karena :
Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang
dihadapi suatu perusahaan.
Mengelola masalah yang timbulkan oleh
perubahan harga tergantung pada
pemahaman yang akurat atas masalah
tersebut.
Laporan dari para menajer mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh
perubahan hatga lebih mudah dipercaya
apabila kalangan usaha menerbitkan
iformasi keuangan yang membahas masalah-
masalah tersebut.
Meskipun laju melambat, akuntansi perubahan harga
tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang rendah
dalam beberapa waktu dapat signifikan. Pengaruh
distorsi inflasi masa lalu dapat juga bertahan selama
bertahun-tahun, mengingat umur panjang kebanyakan
harta.
2. DAFTAR ISTILAH AKUNTANSI INFLASI
Atribut . Karakteristik kuantitatif suatu pos
yang diukur untuk keperluan akuntansi.
Contoh biaya histori atau biaya penggantian
merupakan atribut suatu aktiva.
Penyesuaian Biaya Kini . Nilai penyesuaian
aktiva untuk perubahan dalam harga
tertentu.
Kekayaan yang Dapat Dihapuskan . Jumlah
aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat
ditarik tanpa mengurangi besar awalnya
aktiva bersih.
Mekanisme Penyesuaian. Menfaat berupa
keuntungan daya beli pemegang saham yang
berasal dari pendanaan utang dan pertanda
bahwa perusahaan tidak perlu mengakui
tambahan biaya pengganti atas aktiva
operasi sehubungan dengan aktiva tersebut
didanai melalui utang.
Ekuivalen Daya Beli Umum . Jumlah uang
yang telah disesuaikan terhadap perubahan
dalam tingkat harga umum.
Keuntungan Kepemilikan Suatu Investasi.
Kenaikan biaya kini suatu aktiva
nonmoneter.
Hiperinflasi . Laju inflasi yang sangat besar
terjadi pada saaat tingkat harga umum
dalam suatu perkekonomian meningkat
sebesar lebih dari 25 % pertahun.
Inflasi . Kenaikan dalam tingkat harga umum
seluruh barang dan jasa dalam suatu
perkeonomian.
Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah
mata uang yang tetap di masa depan seperti
kas atau piutang usaha.
Keuntungan Moneter . Kenaikan dalam daya
beli secara umum yang terjadi karena
terdapatnya kewajiban moneter selama
periode inflasi.
Kewajiban Moneter. Suatu kewajiban untuk
membayar jumlah mata uang tetap di masa
depan seperti utang usaha atau uang dengan
suku bunga tetap.
Kerugian Moneter. Penurunan dalam daya
beli secara umum yang terjadi karena
terdapatnya aktiva moneter selama periode
inflasi.
Penyesuaian Modal Kerja Moneter .
Pengaruh perubahan harga khusus terhadap
seluruh jumlah modal kerja yang digunakan
oleh suatu usaha dalam menjalankan
operasinya.
Jumlah Nominal . Jumlah mata uang yang
belum disesuaikan dengan perubahan harga.
Aktiva Moneter. Aktiva yang tidak
menunjukkan adanya klaim tetap terhadap
kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan
peralatan.
Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian
yang mencerminkan perbedaan antara
inflasi di Negara induk perusahaan dan
perusahaan tuan rumah.
Kewajiban Moneter. Suatu utang yang tidak
mengharuskan pembayaran jumlah kas tetap
di masa depan seperti uang muka pelanggan.
Aktiva Permanen. Istilah di Brasil utnuk
aktiva tetap, gedung, investasi, beban
tangguhan dan depresiasi terkait serta
jumlah deplasi atau amortisasi.
Indeks Harga . Suatu rasio biaya dimana
pembilang / numeratornya adalah biaya dari
suatu keranjang barang dan jasa
yang representative dalam tahun berjalan,
sedangkan penyebutnya adalah biaya dari
keranjang barang dan jasa yang sama pada
tahun dasar.
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu
unti moneter untuk memperoleh barang dan
jasa.
Laba Riil. Laba bersih yang telah
disesuaikan untuk perubahan harga.
Biaya Penggantian . Biaya kini untuk
mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam
keadaan normal usaha.
Mata Uang Pelaporan . Mata uang yang
digunakan suatu perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
Metode Nyatakan Kembali-Translasikan .
Digunakan pada saat suatu induk
perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun
anak perusahaan luar negeri yang beralokasi
di sebuah lingkungan berinflasi.
Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam
harga untuk komoditas khusus seperti
persediaan atau peralatan.
Metode Tranlasikan-Nyatakan Kembali.
Suatu metode konsolidasi pertama-tama
dengan mentranslasikan akun-akun laporan
keuangan anak prusahaan luar negeri ke
dalam mata uang induk perusahaan
kemudian dinyatakan kembali jumlah yang
ditraslasikan terhadap inflasi induk
perusahaan.
3. JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Setiap jenis perubahan harga memiliki pengaruh yang
berbada terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan dan
kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh
adanya tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi.
Akuntansi untuk laporan keuangan atas perubahan
tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli
konstan biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga
khusus disebut sebagai model biaya kini.
4. PENYESUAIAN TINGKAT HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan
tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata
uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli
umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan
sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva
berumur panjang yang dilaporkan di dalam neraca
sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata
uang nominal. Apabila biaya historisnya dialokasikan
terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban
depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli
kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan
daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat
aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah nominal
harus disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam
daya beli umum uang agar dapat ditandingkan dengan
transaksi.
Indeks Harga
Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks
tingkat harga dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah
p0q0 dimana p = harga suatu barang tertentu dan q =
kuantitas yang dikonsumsi. Suatu indeks harga adalah
rasio biaya. Contoh, jika sebuah keluarga yang terdiri
dari empat orang menghabiskan uang $20.000 untuk
membeli sebuah keranjang barang dan jasa yang
representive pada akhir tahun 1 (tahun dasar – awal
tahun 2) dan $22.000 untuk membeli keranjang yang
sama setahun kemudian (awal tahun 3), indeks harga
akhir tahun pada tahun 2 adalah $22.000/$20.000 atau
1,1. Angka ini menujukkan adanya laju inflasi sebesar 10
% selama tahun 2. Demikian pula halnya, apabila
keranjang dalam contoh diatas $23.500 bagi suatu
keluarga yang terdiri dari 4 orang pada tahun 2
kemudian (akhir tahun 3), maka indeks tingkat harga
umum akan menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang
menunjukkan laju inflasi 17,5 % semenjak tahun dasar.
Indeks untuk tahun dasar adalah $20.000/$20.000 atau 1.
Penggunaan Indeks Harga
Angka indeks harga digunakan untuk mentraslasikan
jumlah yang dibayarkan selama periode terdahulu
menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode. Metode
yang digunakan adalah sebagai berikut :
GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc
GPLc / GPLtd x Pendapatan Total = PPEc
Dimana :
GPL = indeks harga umum
c = periode kini
td = tanggal transaksi
PPE = ekuivalen daya beli umum
Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara tradisional, laba merupakan bagian dari kekayaan
perusahaan (yaitu aktiva bersih) yang dapat ditarik oleh
perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa
mengurangi kekayaannya hingga dibawah posisi awal.
Dari mana datangnya kerugian moneter? Selama inflasi
perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang
tidak berkaitaan dengan kegiatan operasinya. Perubahan
muncul dari aktiva atau kewajiban moneter, kewajiban
untuk membayarkan mata uang dengan jumlah yang
tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan
piutang usaha yang umumnya akan menghilangkan daya
beli selama periode inflasi. Kewajiban moneter mencakup
kebanyakan utang yang umumnya akan menimbulkan
keuntungan daya beli selama periode inflasi.
5. PENYESUAIAN BIAYA KINI
Model biaya kini berbeda dengan akuntansi konvensional
dalam dua aspek utama yaitu (1) Aktiva tetap dinilai
berdasarkan biaya kini bukan biaya historis (2) Laba
adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan
oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa
pertimbangan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik
perusahaan. Satu cara untuk mempertahankan modal
adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva bersih awal
perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam
ekuivalen biaya kini aktiva selama periode berjalan.
Metode mana yang baik?
Penyesuaian biaya kini berpendapat bahwa usaha tidak
dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi lebih dipengaruhi
oleh kenailan biaya operasi khusus dan pengeluaran
aktiva tetap.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :
Persediaan. Pos-pos ini dinilai berdasarkan
metode masuk terakhir, keluar pertama dan
disajikan ulang dengan menggunakan
metode biaya penggantian atau manufaktur.
Harga Pokok Penjualan . Penyajian ulang
akun ini dinilai berdasarkan nilai
persediaan yang dinyataan ulang.
Aktiva Tetap. Pos-pos ini dicatat
berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan
ulang dengan menggunakan faktor inflasi
yang diperoleh dari Nasional Consumer
Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum,
sehingga menjadi nilai penggantian bersih
yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli
independent pada tanggal 31 Des 20XX, dan
sesuai denga tanggal akuisisi apabila
pembelian dilakukan setelah tanggal
tersebut.
Depresiasi . Pos ini dihitung berdasrkan nilai
penyajian ulang aktiva tetap, yang
dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan
masa manfaat ditentukan oleh penilai
independent.
Penyajian Ulang Ekuitas Pemegang Saham .
Akun ini disajikan ulang dengan
menggunakan faktor inflasi yang diperoleh
dari NCPI, menurut umur atau tanggal
kontribusinya.
Ketidakcukupan Dalam Penyajian Ulang
Ekuitas Pemegang Saham . Saldo akun ini
disajikan dengan penjumlahan aljabar dari
hasil kepemilikan aktiva nonmoneter dan
akumulasi hasil moneter ekuitas.
Hasil Dari Kepemilikan Aktiva
Nonmoneter . Pos ini menunjukkan
perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter
yang disebabkan oleh hal selain inflasi.
Akumulasi Hasil Moneter Ekuitas . Pos ini
merupakan hasil yang berawal dari
penyajian awal angka-angka laporan
keuangan.
6. SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP
AKUNTANSI INFLASI
Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan ( Statement of Financial
Accounting Standards-SAFS ) No. 33 Berjudul “Pelaporan
Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki
persediaan dan aktiva tetap (sebelum dikurangi dengan
depresiasi) yang bernilai lebih dari $125 juta atau total
aktiva lebih dari $1 Miliar (setelah dikurangi dengan
akumulasi depresiasi) untuk selama lima tahun mencoba
melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya
beli konstan biaya kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan
yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa
:
Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh
FASB membingungkan.
Biaya untuk penyusunan pengungkapan
ganda terlalu besar.
Pengungkapan daya beli konstan biaya
historis tidak terlalu bermanfaat bila
dibandingkan data biaya kini.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapan
informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun
terkini :
Penjualan bersih dan pendapatan operasi
lainnya.
Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan
dasar biaya kini.
Keuntungan atau kerugiaan daya beli
(moneter) atas pos-poss moneter bersih.
Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini
atau jumlah yang dapat dipulihkan yang
lebih rendah dari persediaan atau aktiva
tetap, bersih dari inlasi (perubahan tingkat
harga umum).
Setiap agregat penyesuaian translasi mata
uang asing, berdasarkan biaya kini, yang
timbul dari proses konsolidasi.
Aktiva bersih pada akhir tahun menurut
dasar biaya kini.
Laba per saham (dari operasi berjalan)
menurut dasar biaya kini.
Deviden per saham biasa.
Harga pasar akhir tahun per lembar saham
biasa.
Tingkat Indeks Harga Konsumen ( Consumer
Price Index-CPI ) yang digunakan untuk
mengukur laba dari operasi berjalan.
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard
Committee-ASC ) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik
Akuntansi 16 ( Statement of Standards Accounting Practice-
SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan
3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan
SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar
konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi
hanya metode biaya kini untuk pelaporan
eksternal.
Penyesuaian inflasi AS berpusat pada
laporan laba rugi, laporan biaya kini di
Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi
dan neraca biaya kini, beserta catatan
penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan
pelaporan :
·Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
pelapor keuangan dasar dengan akun-akun
pelengkap biaya historis.
Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai
laporan keuangan dasar dengan akun-akun
pelengkap biaya kini.
Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
satu-satunya akun yang dilengkapi dengan
informasi biaya historis yang memadai.
Brasil
Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari
ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan, hukum
perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal
Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum
perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanent dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah
Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local.
Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung,
investasi, beban tanguhan dan deprsiasi terkait, serta
akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap
provisi kerugiaan yang terkait). Akun-akun ekuitas
pemegang saham terdiri dari modal, cadangan
pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun
cadangan modal yang digunakan untuk mencatat
penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
7. BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IAS 29 pelaporan keungan dalam Perekonomian
Hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya
merekomendasikan) penyajian ualang informasi laporan
keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu
perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang
perkekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada
kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus
disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada
tanggal neraca.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu.
Keempat isu yaitu :
Apakah dolar konstan atau biaya kini yang
lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan
dan kerugian inflasi.
Akuntansi inflasi luar negeri.
Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter di Amerika
Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar
konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam
seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang
jangka panjang). Angka yang dihasilkan diungkapkan
sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang
keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter sebagai hal
yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme
penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui
perubahan harga khusus (dan bukan umum). Mekanisme
penyesuaian mengindikasikan manfaat (atau biaya)
kepada pemegang saham berasal dari pembiayaan utama
selama suatu periode perubahan harga. Angka-angka ini
ditambahkan atas (dikurangi dari) laba operasi biaya kini
untuk menghasilkan ukuran kemakmuran yang dapat
dihapuskan yang disebut sebagai “Laba Biaya Kini
Tertribusi Kepada Pemegang Saham”.
Pendekatan Brasil yang tidak lagi diwajibkan, tidak
menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit,
karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai
yang dapat direalisasi. Namun demikian, peyesuaian dan
penyajian bersih aktiva pemanen atau kerugian daya beli
umum atas pendanaan modal kerja yang berasal dari
utang atau kewajiban. Penyesuaian aktiva permanen
yang melebihi penyesuaian ekuitas menunjukkan
keuntungan daya beli. Sebaliknya, penyesuaian ekuitas
yang lebih besar dari penyesuaian aktiva permanen
menunjukkan adanya sebagai modal kerja yang didanai
oleh ekuitas. Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini
selama periode inflasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2
bagian :
Laba operasi (perbedaan antara pendapatan
kini dan biaya kini sumber daya yang
dikonsumsi).
Keuntungan yang belum direalisasi yang
timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter
dengan nilai pengganti yang meningkat
bersamaan dengan inflasi.
Akuntansi untuk Inflasi di Luar Negeri
Di Amerika Serikat, FASB berupaya untuk membahas
masalah inflasi dengan mewajibkan perusahaan pelapor
yang besar untuk melakukan ekspresimen dengan
pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan
pengungkapannya biaya kini. Oleh karena itu, investor
memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan
tingkat harga spesifik (model biaya kini yang digunakan)
menentukan jumlah maksimum yang dapat dibayarkan
oleh perusahaan sebagai deviden (kekayaan yang dapat
dibagikan) tanpa mengurangi kapasitas produktifnya.
Model biaya histories tetap saja adalah model biaya
historis.
Prosedur penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut
ini :
Sajikan ulang laopran keuangan seluruh
anak perusahaan, baik domestic secara
spesifik maupun asing, dan laopran induk
perusahaan untuk mencerminkan
perubahan dalam harga spesifik (sebagai
contoh biaya kini).
Translasikan akun-akun seluruh anak
perusahaan diluar negeri kedalam nilai
ekuivalen mata uang domestic dengan
menggunakan suatu nilai konstan (yaitu
kurs valuta asing pada tahun dasar atau
tahun sekarang).
Gunakanlah indeks harga spesifik yang
relavan dengan apa yang dikonsumsi oleh
perusahaan dalam menghitung keuntungan
atau kerugiaan moneter.
8. MENGHINDARI KEJATUHAN GANDA
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri
terhadap inflasi di luar negeri. Seseorang harus berhati-
hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai
kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local
langsung berpengaruh kurs yang digunakan dalam
translasi. Apabila teori ekonomi mengasumsikan bahwa
terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal
suatu Negara dan nilai eksternal mata uangnya, bukti-
bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti ini jarang
sekali bertahan ( paling tidak dalam jangka pendek ).
Dengan demikian ukuran penyesuaian yang terjadi untuk
menghapuskan kejatuhan ganda akan berbeda-beda
tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi
berhubungan secara negative.
Contoh akuntansi persediaan berikut ini menunjukkan
hubungan antara inflasi dan translasi mata uang luar
negeri. Perusahaan dalam contoh ini menggunakan
metode penilaian persediaan FIFO dan melakukan
translasi persediaan ke dalam dolar dengan kurs ini. Kita
mengasumsikan beberapa hal berikut ini :
Inflasi Negara local adalah 20 % selama
tahun yang beru saja berakhir. Inflasi di AS
adalah sebesar 6 % selama tahun teersebut.
Kurs nilai tukar pembukuan pada tanggal 1
Januari adalah LC1=$1,00.
Kurs nilai tukar penutupan pada tanggal 31
Desember adalah LC1=$0,88.
Devaluasi mata uang selama tahun untuk
mempertahankan paritas daya beli adalah 12
%.
Persediaan dalam mata uang local adalah
sebesar LC200 pada tanggal 1 Januari dan
LC240 pada tanggal 31 Desember.
Tidak ada perubahan yang terjadi
menyangkut jumlah fisik persediaan selama
tahun tersebut.
Dari paparan tentang pelaporan keuangan dan perubahan
harga menurut saya setiap perusahaan yang sudah
bonafit wajib melakukan pelaporan keuangannya bahkan
ke public atau masyarakat juga. Dan jika kita ingin
melakukan bisnis internsioanal kita tidak bisa dipisahkan
dengan nilai mata auang dan perubahan harga uang atas
barang dan jasa. Dalam suatu perekonomian bisa
mengalami yang namanya perubahan harga. Perubahan
harga tersebut ada yang namanya inflasi (kenaikan harga
secara keseluruhan) dan deflasi (penurunan harga).
Disetiap Negara memiliki perbedaan dalam hal penilaian
biaya kini yang dikaitkan terhadap inflasi di pemaparan
diatas di jelaskan tentang sudut pandang internasional
terhadap akuntansi inflasi antara Negara Amerika
Serikat, Inggris dan Berasil. Dari itu semua ada
keuntungan dan kerugiaan inflasi pada Negara Amerika
Serikat, Inggris dan Brasil dan juga Kepemilikan.
Kasus 5.2 Lihat dulu, baru percaya
1. Diskusikan paling tidak lima cirri yang
memperkirakan level pengungkapan yang rendah di
Meksiko. Respon anda harus berdasarkan atas alasan
materi yang ada di bab 2 dan 4 dan bab ini, sebagai
tambahan kasus diatas.
a. Sumber pembiayaan. Sektor swasta di Meksiko
sebagian besar telah didanai oleh kelompok-kelompok
keluarga dan bank. Sangat berkorelasi dengan rendahnya
tingkat pengungkapan.
b. Keterlibatan pemerintah.
Beberapa industri telah dibuat privasi, walaupun banyak
perusahaan di Meksiko masih dimiliki oleh pemerintah,
bank-bank dan kelompok-kelompok keluarga yang
membiayai swasta tradisional telah mempertahankan
hubungan dengan dengan pejabat publik.
c. Sistem hukum meksiko. Sistem hukum kode
Negara di Meksiko memang rendah. Namun profesi
akuntansi Meksiko pada saat lalu memiliki hubungan
yang sangat dekat dengan AS dan sebagian besar
memiliki sistem hukum kode.
d. Tingkat pembangunan ekonomi. Relative sedikit
lebih berkembang dari Eropa Barat dan Negara-negara
Anglo-Amerika. Pengungkapannya juga relative rendah.
e. Tingkat perlindungan pemegang saham.
Persyaratan hukum relative rendah.
2. Diskusikan cirri atau fitur yang memperkirakan
level pengungkapan tinggi di Meksiko
1) Hubungan historis yang erat antara meksiko dan
profesi akuntansi Amerika Serikat akan mendorong
praktik pengungkapan di Meksiko untuk meniru orang-
orang di Amerika Serikat yang merupakan tertinggal
didunia.
2) NAFTA dan hubungan dekat yang dihasilkan antara
Meksiko dan AS telah menyebabkan akuntan dan
regulator dari semua Negara dan ketiga Negara untuk
mengejar harmonisasi standar akuntansi. Di Meksiko
harmonisasi akan memerlukan peningkatan besar dalam
pengungkapan keuangan.
3) Berkurangnya kepemilikan pemerintah dalam
perekonomian, mengurangi pengaruh pemerintah di
sektor swasta dan semakin pentingnya pasar saham
public di Meksiko semua cenderung kea rah peningkatan
keterbukaan keuangan.
4) Sebagai Negara berkembang Meksiko perlu
menginpor sejumlah besar modal untuk membiayai
pertumbuhan ekonomi. Kebutuhan untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari kreditur asing dan investor
adalah kekuatan yang kuat terhadap pengungkapan
keuangan yang meningkat.
3. Pengukuran akuntansi dan praktik pengungkapan
adalah meningkatkan (dari sudut pandang proteksi
investor) perekonomian pada pasar yang baru muncul.
Seperti apakah peningkatan yang terjadi di Meksiko ?
diskusikan faktor yang menjelaskan mengapa terjadi
peningkatan. Sekali lagi, mengacu pada materi yang
disajikan di bab 2 dan bab 4 sebagai tambahan dari
informasi diatas.
Faktor yang berpengaruh dalam perbaikan pengukuran
akuntanso praktek pengungkapan di Meksiko mencakup :
1. Penguatan hukum surat berharga pasar hukum
atas tindahakan illegal dan penipuan dalam institusi
keuangan
2. Meningkatkan pengaruh IAS, seperti pada
penerapan IAS No 21 tentang penjabaran mata uang asing
3. Penghapusan penggunaan penilaian atau indeks
harga tertentu dalam menyatakan biaya penggantian
lancar pada akuntansi tingkat harga umum
Sumber :
http://www.academia.edu/5079207/
TRANSLASI_MATA_UANG_ASING
https://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/05/27/
translasi-valuta-asing/
https://andamifardela.wordpress.com/2011/05/11/translasi-
mata-uang-asing/
https://datakata.wordpress.com/2013/12/03/pelaporan-dan-
pengungkapan-akuntansi-internasional/
https://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/
pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
Frederick D.S Choi, Gary K.Meek, International
Accounting, Buku 1 – Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta
2005.
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek. 2012.
International Accounting Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat


Tuesday, March 31, 2015

AKUNTANSI INSTERNASIONAL

BAB 1

PENDAHULUAN
AKUNTANSI INTERNASIONAL BERBEDA DENGAN
AKUNTANSI LAINNYA

Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan
akuntansi sebagai transaksi internasional, perbandingan
akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi
harus berkembang agar mampu memberikan informasi
yang diperlukan dalam pengambilan keputusan
diperusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting
dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh
pengambilan keputusan untuk membuat keputusan
ekonomi. Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu
alat informasi, dimana akuntansi memberikan informasi
yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi
intenasional memiliki peran yang serupa dengan konteks
yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah
untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan
operasi lintas batas Negara atau perusahaan dengan
kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan
dinegara lain. Proses akuntansinya pun tidak berbeda
dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang
diatur secara internasional maupun local pada Negara
tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai
dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap
negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi,
perbedaan budayam praktik bisnis, struktur politik,
system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local,
risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan
mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional
melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan
laporan keuangannya.
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi
internasional berbeda dengan yang lainnya, Perbedaan
studi akuntansi internasional adalah pada:
1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National
Corporation)
2. Batas negara
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda
4. Perpajakan Internasional
5. Transaksi Internasional
AKUNTANSI INTERNASIONAL TERBAGI MENJADI TIGA
BIDANG YANG LUAS
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga
bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses
yang luas tersebut antara lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai
probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan
posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan
transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai
profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan
kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan
dalam pengambilan keputusan atau proses
mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi
khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap
keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
SEJARAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pada mulanya, akuntansi diawali dengan sistem
pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di
italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal
penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak
double entry accounting ditemukan dan digunakan
didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda
(double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh luca
paciolo (pada tahun 1447).
Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)
merupakan praktik standar pencatatan transaksi
keuangan. Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan
transaksi-transaksi ke dalam berbagai jurnal dan
pemberian klasifikasi kode perkiraan buku besar (yaitu
pengumpulan data keuangan mentah) yang menjadi
dasar untuk sistem akuntansi yang mengumpulkan dan
mengorganisir data mentah menjadi informasi yang
berguna.
Luca pacioli lahir di italia tahun 1447, dia bukan akuntan
tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada
beberapa universitas terkemuka di italia. Luca orang
yang pertama mempublikasikan prinsip-prinsip dasar
double accounting system dalam bukunya berjudul :
Summa the arithmetica geometria proportioni et
proportionalita pada tahun 1494. Namun banyak ahli
sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double
accounting system bukanlah ide murni luca namun dia
hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung
pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui
sendiri oleh Lica (Radebaugh, 1998).
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi
acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode
yang diadopsi tidak hanya di italia namun hamper
disemua Negara eropa seperti jerman, belanda, inggris.
Akuntansi model akuntansi belanda di ekspor antara lain
ke Indonesia, sistem akuntansi perancis di polinesia dan
wilayah-wilayah afrika dibawah pemerintahan perancis.
Kerangka pelaporan sistem jerman berpengaruh di
jepang, swedia, dan kekaisaran rusia. Paruh abad 20,
seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi amerika serikat,
kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan.
Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu
akademik tersendiri. Setelah perang dunia II, pengaruh
akuntansi semakin terasa di dunia barat. Perkembangan
Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya
sekolah bisnis), seiring perubahan jaman dan
perkembangan hubungan internasional, kerumitan
akuntansi semakin menjadi.
Sudut pandang kontemporer
Adanya sejumlah faktor tambahan yang menambah
pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-
faktor ini berasal dari pengurangan signifikan dan terus-
menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal
secara nasional yang terjadi seiring kemajuan teknologi
informasi.
Beberapa hal sudut pandang tersebut antara lain :
1. Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi
internasional
2. Pengendalian nasional terhadap arus modal
3. Valuta asing
4. Investasi asing langsung
5. Liberalisasi transaksi
6. Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk
pengurangan pengendalian valas dan pembatasan
investasi lintas batas)
7. Kemajuan dalam teknologi informasi
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi
internasional mengarahkan akuntansi internasional
kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan
nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi :
1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di
dalam akuntansi perusahaan dan praktik-praktik
pelaporan.
2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik
akuntansi dari masing-masing negara.
3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya
praktik-praktik akuntansi pada pelaporan keuangan.
Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi
internasional memperluas kerangka kerja dan pemikiran
untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi
internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang
sangat panjang akan konsep-konsep dan teori-teori
akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk
memasukkan hal-hal sebagai berikut :
oleh Amenkhienan untuk memasukkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Teori universal atau dunia
2. Teori multinasional
3. Teori komparatif
4. Teori transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Masing-masing teori-teori di atas memberikan dasar bagi
pengembangan dari sebuah kerangka kerja konseptual
untuk akuntansi internasional. Meskipun akan terdapat
argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih
disukai.
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997 : 18) mendefinisikan
akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk
transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara – negara yang berlainan dan
harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi
internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan
melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan
sebagai penjualan ke luar negeri dan dimulai saat
perusahaan penjual domestik mendapatkan order
pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan –
kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestik
ingin melakukan investigasi terhadap kelayakan
perusahaan pembeli asing.
Jika pembeli diminta untuk memberikan informasi
finansial berkaitan dengan perusahaannya, ada
kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak
mudah diinterpretasikan, mengingat adanya asumsi-
asumsi akuntansi dan prosedur akkuntansi yang tidak
lazim di perusahaan penjual. Sebagian besar perusahaan
yang baru terjun di bisnis internasional bisa meminta
bantuan kepada bank atau kantor akuntan dengan
keahlian internasional untuk menganalisis dan
menginterpretasikan informasi finansial tersebut.
BIDANG AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi internasional meliputi dua aspek bahasan
utama yaitu deskripsi dan pembandingan akuntansi dan
dimensi akuntansi atas transaksi internasional. Pada
aspek yang pertama, akuntansi internasional membahas
gambaran standar akuntansi dan praktek akuntansi pada
berbagai negara serta membandingkan standar dan
praktek tersebut pada masing-masing negara yang
dibahas. Selain itu, aspek akuntansi internasional juga
membahas mengenai pelaporan keuangan, valuta asing,
perpajakan, audit internasional serta manajemen untuk
bisnis internasional.
PERAN AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA DAN
PASAR MODAL GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin
pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking),
suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak
dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang
baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini
melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang
baru.
Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar
NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut.
1. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat
menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara masing-
masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan
antara lain :
a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
b. Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar
sesuai dengan US GAAP
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP
d. Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu
bertujuan untuk melindungi pemegang saham publik
khususnya investor perseorangan (individual investor).
Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor
market biasanya dianggap memilki kemampuan untuk
meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu
secara khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified
Institutional Buyers). Pengelompokan ini dimaksudkan
untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok ini
minimal harus menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi
kelompok investor ini biasanya tidak memerlukan banyak
disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.
Di samping itu dikenal ADR atau American Depository
Receipts. Metode ini dimaksudkan untuk mengonversi
saham dari luar ke pasar domestik Amerika sehingga
lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya.
Misalnya saham nilai 10.000 dollar bisa dipecah menjadi
senilai US $ 100 per lembar atau seballiknya US$ 0.10 bisa
dibuat menjadi US$ 100,00 per lembar. Di samping ADR
ada lagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan
maksudnya sama untuk mempermudah investor
menanamkan modalnya di berbagai pasar, perusahaan
atau negara.
Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat
proses menuju global market dan global accounting
standard.
BAB 2
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dunia
Akuntansi
Ada delapan faktor yang memiliki pengaruh signifikan
dalam perkembangan dunia akuntansi :
1. Sumber pendanaan
2. Sistem hukum
3. Perpajakan
4. Ikatan politik dan ekonomi
5. Inflasi
6. Tingkat perkembangan ekonomi
7. Tingkat pendidikan
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional menurut Hofstede, yaitu:
a) Individualisme vs kolektivisme merupakan
kecenderungan terhadap suatu tatanan social yang
tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang
tersusun ketat dan saling tergantung.
b) Large vs Small Powr Distance (Jarak kekuasaan) adalah
sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam
suatu lembaga dan pembagian kekuasaan dalam suatu
lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
c) Strong vs Weak Uncertainty Avoidance (Penghindaran
ketidakpasian) adalah sejauh mana masyarakat merasa
tidak nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan
yang tidak pasti.
d) Maskulinitas vs feminimitas adalah sejauh mana
peranan gender dibedakan dan kinerja serta pencapaian
yang dapat dilihat lebih ditekankan daripada hubungan
dan perhatian.
Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor
lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung
terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
1. Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur
akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-
negara yang menganut code law. Sebaliknya,
pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis
oleh organisasi-organisasi professional yang
berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan
system yang berlaku di negara-negara hukum umum
(common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat
nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin
diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah
pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika
persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian
pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi nasional
yang sangat seragam untuk mengontrol semua aktivitas
ekonomi nasional secara total.
2. Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut
mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut
“mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan
praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi
Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor”
ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan
hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke
negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman
menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi,
antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham
perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan
pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan
perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi
oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik
yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS
telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine
accounting standards of wide open disclosure, sedangkan
ketidakhadiran partisipasi public dalam kepemilikan
saham perusahaan di Perancis telah membatasi
komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran
komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi
di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang
berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus
bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu
yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik
yang lebih kecil.
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-
Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil
terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga
keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk
masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar
yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam
membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang
berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan
produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional
juga membuthkan system akuntansi yang berbeda dengan
sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
5. Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam
pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di
Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab
sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif
sehingga perusahaanperusahaan besar swiss melaporkan
kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia
masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di
beberapa Negara Amerika bagian Timur dan Selatan,
akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak
cocok secara sosial.
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas
Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan
pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan
perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat
apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan
para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan
memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan
prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia,
dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan
secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak;
ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan
metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial
yang beragam juga mempengaruhi standar-standar
akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar
pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative
khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi
tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar
pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-
perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak
diperhitungkan secara akuntansi, namun karena
penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa
memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi
kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
10. Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian
membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda
dengan negara industri maju. Di negara pertanian,
tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis
jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi
akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan
adalah akuntansi kas sederhana.
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong
peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar
yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi
yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang
kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang
terorganisir dan sumber
otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar
dari area lain atau negara lain mungkin digunakan
untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor
akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan
yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD
II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke
sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik
yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi
dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika
kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam
daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya, praktik-
praktik akuntansi beserta pengungkapan informasi
finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Radebaugh dan Gray (1997:47)
menyebutkan sedikitnya ada dua belas faktor yang
mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. Faktor-
faktor tersebut adalah sifat kepemilikan perusahaan,
aktivitas usaha, sumber pendanaan dan pasar modal,
sistem perpajakan, eksistensi dan pentingnya profesi
akuntan, pendidikan dan riset akuntansi, sistem politik,
iklim sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan, tingkat inflasi, sistem perundang-
undangan, dan aturan-aturan akuntansi.
Lebih rinci, Radebaugh dan Gray menjelaskan hubungan
antara faktor-faktor tersebut di atas dengan sistem
akuntansi perusahaan sebagai berikut.
1. Sifat kepemilikan perusahaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan
pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui
pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik
dibandingkan dengan pada perusahaan keluarga.
2. Aktivitas usaha
Sistem akuntansi dipengaruhi oleh jenis aktivitas usaha,
misalnya agribisnis yang berbeda dengan manufaktur,
atau perusahaan kecil yang berbeda dengan perusahaan
multinasional.
3. Sumber pendanaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan
pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui
pada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber
pendanaan dari para pemegang saham eksternal
dibandingkan dengan pada perusahaan dengan sumber
pendanaan dari perbankan atau dari dana keluarga.
4. Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan Jerman
menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai
dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan
negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris
menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan
dengan aturan perpajakan sebagai dasar penentuan utang
pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan
keuangan untuk pemegang saham.
5. Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan
Profesi akuntan yang lebih maju di negara-negara maju
juga membuat system akuntansi yang dipakai lebih maju
dibandingkan dengan di negara-negara yang masih
menerapkan sistem akuntansi yang sentralistik dan
seragam.
6. Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan dan riset akuntansi yang baik kurang
dijalankan di negara-negara yang sedang berkembang.
Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan
dan riset akuntansi yang bermutu.
7. Sistem politik
Sistem politik yang dijalankan oleh suatu negara sangat
berpengaruh pada sistem akuntansi yang dibuat untuk
menggambarkan filosofi dan tujuan politik di negara
tersebut, seperti halnya pilihan atas perencanaan
terpusat (central planning) atau swastanisasi (private
enterprises).
8. Iklim sosial
Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan
terhadap hak-hak pekerja dan kepedulian terhadap
lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan hal-
hal tersebut pada umumnya dipengaruhi atas sistem
sosial tersebut.
9. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Perubahan struktur perekonomian dari agraris ke
manufaktur akan menampilkan sisi lain dari sistem
akuntansi, antara lain dengan mulai diperhitungkannya
depresiasi mesin. Industri jasa juga memunculkan
pertimbangan atas pencatatan aktiva tak berwujud
seperti merek, goodwill dan sumber daya manusia.
10. Tingkat inflasi
Timbulnya hyperinflation di beberapa negara di kawasan
Amerika Selatan membuat adanya pemikiran untuk
menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari
pendekatan historical cost.
11. Sistem perundang-undangan
Di negara-negara seperti Perancis dan Jerman yang
menggunakan civil codes, aturan-aturan akuntansi yang
dipakai cenderung rinci dan komprehensif, berbeda
dengan Amerika Serikat dan Inggris yang menggunakan
common law.
12. Aturan-aturan akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara
tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara
lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar
dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-
negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional
dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan
Amerika Serikat. Sementara itu Christopher Nobes dan
Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh faktor
yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala
internasional dalam perkembangan sistem dan praktik
akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah (1)
sistem hukum, (2) pemilik dana, (3) pengaruh system
perpajakan, dan (4) kemantapan profesi akuntan. (5)
inflasi, (6) teori akuntansi dan (7) accidents of history .
* Porsi Pengembangan Akuntansi Internasional
Selanjutnya Choi et.al (1998 ; 38) mengungkapkan bahwa
secara structural pengembangan akuntansi internasional
yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1. Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan yang dikembangkan oleh Mueller yang
berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat diamati
di negara-negara barat yang memiliki system ekonomi
yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis,
pola mikroekonomis, pendekatan disiplin independen,
dan pendekatan akuntansi seragam.
Pola Makroekonomis
Tujuan perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit
daripada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan
mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai,
seringkali beroperasi dalam dimensi dan ruang waktu
yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada kelompok-
kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya,
tujuan perusahaan secara normal mengikuti kebijakan
nasional. Hal ini bukan kondisi absolut, karena
perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan
publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-
kebijakan nasional; jadi ada hubungan sebab-akibat
timbal balik. Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan
pola ini yaitu :
1. Perusahaan bisnis merupakan unit essential dalam
struktur ekonomi suatu negara.
2. Perusahaan bisnis mencapai tujuannya dengan cara
yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-
aktivitasnya dengan kebijakkan-kebijakkan ekonomi
nasional dalam lingkungannya.
3. Kepentingan publik dilayani dengan baik jika
akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat
dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada
makrekonomi mungkin mengakui secara formal nilai
penemuan dari mineral atau kandungan minyak,
menghitung beban depresiasi atas peralatan produkstif
berdasarkan unit produksi, dan mengizinkan
penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini
merupakan kepentingan pembangunan ekonomi regional
atau nasional.
Pola Mikroekonomis
Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi
yang tidak begitu banyak mendapat campur tangan
administrasi pemerintah pusat, mempercayakan sebagian
besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas
bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing
perusahaan bisnis. Dengan demikian, dalam ekonomi ini,
terdapat suatu orientasi fundamental yang mengarah
pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu
berurat berakar di organisasi-organisasi ekonomi barat
dimana orientasi ini berlaku bagi banyak proses bisnis,
hukum, legislative dan sosial.
Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti
urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar
dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis
dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja
bahwa akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada
pertimbangan-pertimbangan mikro yang sama, yang telah
terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini
menyangkut :
1. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi
aktivitas-aktivitas ekonomi
2. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk
menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan
terbaik perusahaan untuk bertahan
4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis,
mendapatkan konsep-konsep dan aplikasi aplikasinya
dari analisis ekonomi.
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang
didasarkan pada mikro ekonomi adalah bahwa proses
akuntansi harus mempertahankan secara konstan jumlah
investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai
riil.
Disiplin Independen
Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis
memberikan ruang yang cukup untuk menyimpulkan
bahwa akuntansi dapat membangun kerangka yang
berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis
yang dilayaninya. Jika hal ini mungkin dilakukan, maka
dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti ekonomi
tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain ,
bergantung pada dirinya menjadi suatu disiplin yang
independen.
Negara Yang Dominan Dalam Perkembangan Praktek
Akuntansi
Beberapa negara yang dominan terhadap perkembangan
akuntansi antara lain:
(1) Prancis
(2) Jepang
(3) Amerika Serikat
Dalam perkembangannya negara Prancis dan Jepang
masih kurang dominan ketimbang Amerika Serikat. Hal
ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang
yang dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada
IFRS yang ada.
Pengetahuan Dasar Klasifikasi Akuntansi
Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara,
yaitu :
(1) Pendekatan Deductive
Yaitu mengidentifikasikan faktor lingkungan yang
relevan dan mengkaitkan itu dengan praktek akuntansi
nasional, pengelompokan internasional atau pola
perkembangan yang diajukan.
(2) Pendekatan Inductive
Praktek akuntansi individual dianalisa, pola
perkembangan atau pengelompokan diidentifikasikan dan
di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi,
sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam
dua cara, yaitu: Dengan pertimbangan dan secara
empiris.
Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di
negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi
pasar :
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Berdasarkan pendekatan ini, praktik akuntansi
didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan
tujuan makroekonomi nasional. Contohnya negara
Swedia.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Pada pendekatan ini, akuntansi berkembang dari prinsip-
prinsip mikroekonomi. Contohnya negara Belanda.
3. Berdasarkan pendekatan independen
Berdasarkan pendekatan ini, akuntansi berasal dari
praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan
dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan
kesalahan. Contohnya negara Inggris dan Amerika
Serikat.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam
Pada pendekatan ini, akuntansi distandardisasi dan
digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
pemerintah pusat. Contohnya adalah negara Perancis.
Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan
sistem hukum suatu negara.
1) Akuntansi dalam negara-negara hukum umum
memiliki karakteristik berorientasi terhadap ”penyajian
wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh serta
pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.
Akuntansi hukum umum sering disebut sebagai ”Anglo
Saxon”. Akuntansi ini berawal di Inggris dan kemudian
diekspor ke negara-negara seperti Australia, Kanada,
Hong Kong, India, Malaysia, Pakistan dan Amerika
Serikat.
2) Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki
karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan
pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian
antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum
kode sering disebut ”kontinental”, dan kebanyakan
ditemukan di negara-negara Eropa Kontinental dan bekas
koloni mereka di Afrika, Asia dan Amerika.
Perbedaan Penyajian Wajar dan Kepatuhan Terhadap
Hukum di Negara yang Dominan
Perbedaan penyajian wajar dan kepatuhan terhadap
hukum mengalami banyak permasahan. Ini menyangkut
penyesuaian yang dilakukan terhadap pemberlakuan IFRS
sebagai dasar penyajian. Beberapa masalah diantaranya :
1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan
penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat
ekonomi.
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian
aktiva tetap (properti) diperlakukan seperti itu (penyajian
wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha
operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat
dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat Anda
berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
Isu Penting Perbedaan Penyajian Wajar dan Ketaatan
Terhadap Hukum
Isu penting yang terjadi saat ini adalah tentang
pemberlakuan IFRS sebagau dasar penyajian. Sehingga
negara-negara yang belum melakukan penyajian wajar
melalukan penyesuaian terhadap laporannya.
* Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian
hukum menimbulkan pengaruh yang besar
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian
hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap
banyak permasalahan akuntansi. Akuntansi hukum
umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan
keputusan oleh investor luar. Akuntansi kepatuhan
hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang
dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena
pajak atau mematuhi rencana ekonomi pemerintah
nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan Eropa
yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan
akuntansi penyajian wajar dalam laporan konsolidasinya
karena mereka akan menggunakan IFRS.
Bab 3 : AKUNTANSI KOMPARATIF I dan II
AKUNTANSI KOMPARATIF I
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Standar merupakan hasil dari
penetapan standar. Namun, praktek sebenarnya berbeda dari
yang ditentukan standar. Hal itu disebabkan 4 hal: di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan
ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif;
secara sukarela perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih
banyak daripada yang diharuskan; beberapa Negara
memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar
akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan
perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil; dan di
beberapa Negara standar hanya berlaku untuk laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan
konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi melibatkan gabungan kelompok
sector swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan
penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok public
yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian
yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar
modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public
(tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di
Negara-negara hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh
dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri
dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi
terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara
hukum kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi
akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini
yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di
seluruh dunia.
ENAM SISTEM AKUNTANSI NASIONAL PERANCIS
Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode sehingga
sangat mungkin melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum
komersial (Code de Commerce) dan hukum pajak sebenarnya
menentukan banyak praktek akuntansi dan pelaporan keuangan
di Perancis. Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum
Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan
Compatible General wajib digunakan oleh seluruh perusahaan.
Setiap perusahaan harus memiliki manual akuntansi. Ciri khusus
akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara
laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
kelompok yang dikonsolidasikan. Hukum Perancis
memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial
Reporting Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan
multinasional dari Perancis yang mencatat sahamnya di luar
negeri.
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan
standard di Perancis:
a. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan
Akuntansi Nasional)
b. Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite
Regulasi Akuntansi)
c. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar
Keuangan)
d. Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan
Publik)
e. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau
CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Perusahaan Perancis melaporkan neraca, laporan laba rugi,
catatan atas laporan keuangan, laporan direktur, dan laporan
auditor. Tidak terdapat ketentuan mengenai laporan perubahan
posisi keuangan atau laporan arus kas walaupun CNCC
merekomendasikan untuk membuatnya. Untuk memberikan
gambaran yang sebenarnya dan sewajarnya (image fidele),
laporan keuangan harus disusun sesuai dengan peraturan
(regularite) dan dengan niat baik (sincerite).
Dalam pengukuran akuntansi, aktiva tetap didepresiasikan
menurut provisi pajak umumnya menurut garis lurus atau saldo
berganda. Persediaan harus dinilai sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan
metode FIFO atau metode rata-rata tertimbang. Biaya
penelitian yang diamortisasi tidak lebih dari 5 tahun.
Kebanyakan resiko dan ketidakpastian dapat dicadangkan,
seperti yang terkait dengan litigasi, restrukturisasi, dan
asuransi swadaya dan hal ini memungkinkan timbulnya
kesempatan melakukan perataan laba.
JERMAN
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus
menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya Perang Dunia
I. Hukum komersial pada secara khusus menuntut adanya
berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara
independen hampir tidak tersisa setelah perang usai. Hukum
perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keunagan
Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris Amerika tetapi
hanya berlaku bagi perusahaan besar. Pada awal tahun 1970an,
Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus
diadopsi oleh Negara-negara anggotanya ke dalam hukum
nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, dan
kedelapan seluruhnya masuk ke dalam hukum Jerman melalui
Undang-Undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada
tanggal 19 Desember 1985. Dua undang-undang baru
diberlakukan pada tahun 1998, yang pertama menambah sebuah
paragraf baru dalam buku ketiga Hukum Komersial Jerman
sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan saham/
utang pada sebuah pasar modal yang terorganisir untuk
menggunakan prinsip akuntansi yang diterima secara
internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang
dibuatnya. Kedua, memperbolehkan pendirian organisasi sektor
swasta untuk menetapkan standar akuntansi atas laporan
keuangan konsolidasi. Hukum pajak secara garis besar
menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan
(Massgeblichkeitsprinzip) menentukan bahwa laba kena pajak
ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan
perusahaan.
Undang-undang tentang pengendalian dan transparansi tahun
1998 memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman
untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standard
nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
1. Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar
akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi
2. Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas
legislasi akuntansi yang baru
3. Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional
seperti IASB
Undang-undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan
ketentuan akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan yang
berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut
bentuk orgasisasi. Undang-undang Akuntansi 1985 secara khusus
menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi
neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan keuangan,
laporan manajemen, dan laporan auditor.
Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode pembelian/akuisisi
adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan
kepemilikan juga dapat diterapkan dalam kondisi yang terbatas.
Dua bentuk metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai
buku dan metode revaluasi. HGB tidak mengatur translasi mata
uang asing dan perusahaan di Jerman menggunakan sejumlah
metode. Perbedaan translasi diperlakukan dengan beberapa
cara, akibatnya perhatian khusus harus diberikan terhadap
catatan laporan keuangan di mana metode translasi mata uang
asing harus dijelaskan.
JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan
gabungan berbagai pengaruh domestic dan internasional. Untuk
memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha, dan sejarah Jepang. Jepang merupakan
masyarakat tradisional dengan akar budaya dan agama yang
kuat. Perusahaan-perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas
saham satu sama lain, dan seringkali bersama-sama memiliki
perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang
disebut sebagai Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang dalam
perubahan seiring dengan refomasi struktural yang dilakukan
Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada
tahun 1990an.
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan
terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan
pada tiga undang-undang, yaitu hukum komersial, undang-
undang pasar modal, dan undang-undang pajak penghasilan
perusahaan. Hukum komersial diatur oleh kementrian kehakiman
(MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi
di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Perusahaan
milik public harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam
undang-udang pasar modal (Securities and Exchange Law-SEL)
yang diatur oleh Kementrian Keuangan. Tujuan utama SEL
adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan
keputusan investasi.
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan
untuk menyususn laporan wajib yang harus mendapatkan
persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham yang berisi
necara, laporan laba rugi, laporan usaha, proposal atas
penggunaan (apropriasi) laba ditahan, schedule pendukung.
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya juga harus menyusun
laporan keuangan sesuai dengan undang-undang pasar modal
yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar yang
sama dengan hukum komersial ditamabha dengan laporan arus
kas.
Hukum komersial mewajibkan perusahaan-perusahan besar untuk
menyusun laporan konsolidasi. Anak perusahaan dikonsolidasikan
jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. Goodwill
diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi
dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun. Persediaan dapat
dinilai berdasarkan biaya perolehan mana yang lebih rendah
antara biaya atau harga pasar, namun biaya yang paling banyak
digunakan.
BELANDA
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik.
Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan
yang relative permisif, tetapi standar praktik profesional yang
sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penjayian wajar. Di Belanda,
akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha.
Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan terhadap
topik-topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran
akuntansi.
Regulasi di Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika
undang-undang laporan keuangan tahunan diberlakukan. Di
antara provisi utama undang-undang tahun 1970 tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran
yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu
tahun
2. Laporan keuangn harus disusun sesuai dengan praktek usaha
yang baik
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil
operasi harus diungkapkan
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang
konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip
akuntansi harus diungkapkan secukupnya
5. Informasi keungan komparatif untuk periode sebelumnya
harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki
yang menyertainya
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan
keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda namun
dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima.
Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut: neraca,
laporan laba rugi, catatan-catatan , laporan direksi, dan
informasi lain yang direkomendasikan. Laporan keuangan
tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja
maupun konsolidasi. Kelompok-kelompok perusahaan untuk tujuan
konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan yang membentuk
unit ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.
Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat
digunakan dalam kondisi tertentu, metode tersebut sudah
jarang digunakan di Belanda. Goodwill merupakan perbedaan
antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban
yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi
dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini
untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang
disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki
fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat
diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakakukan
perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan
laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam
ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain:
1. Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak
umum untuk diasuransikan
2. Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
3. Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan
INGGRIS
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang
indipenden dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan
praktek usaha. Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat
penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang
mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang.
Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga
berasal dari Inggris.
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah
hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan
yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang
disebut sebagai undang-undang perusahaan. Undang-undang
perusahaan disesuaikan, diperluas, dan dikonsolidasikan
sepanjang tahun.
Berikut 6 badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan
komite konsultatif badan akuntansi yang berdiri pada tahun
1970:
1. Institut Akuntan berizin resmi di Inggris dan di Wales (The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales-
ICAEW)
2. Insitut Akuntan berizin resmi di Irlandia (The Institute of
Chartered Accountants in Ireland-ICAI)
3. Insitut Akuntan berizin resmi di Skotlandia (The Institute of
Chartered Accountants in Scotland-ICAS)
4. Asosiasi Akuntansi berizin resmi dan bersertifikat (The
Association of Chartered Certified Accountants-ACCA)
5. Insitut Akuntan Manajemen berizin resmi (The Chartered
Institute of Manajement Accountants-CIMA)
6. Insitut Keuangan dan Akuntansi Publik berizin resmi (The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy-CIPFA)
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif
di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup laporan direksi,
laporan laba rugi dan neraca, laporan arus kas, laporan total
keuntungan dan kerugian yang diakui, laporan kebijakan
akuntansi, catatan atas referensi dalam laporan keuangan, dan
laporan auditor. Laporan direksi membahas kegiatan usaha yang
utama, pembahasan atas operasi dan kemungkinan
pengembangan, peristiwa-peristiwa penting setelah tanggal
neraca, dividen yang disusulkan, nama-nama anggota dewan
direksi, dan besarnya kepemilikan saham, serta kontibusi politik
dan amal yang dilakukan.
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam
mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha. Meskipun
demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat
sehingga hamper tidak digunakan. Berdasarkan metode akuisisi,
goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar
penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang
diperoleh.
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector swasta
(Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Fincancial Accounting
Standard Board-FASB), tetapi sebuah lembaga pemerintah
(Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange
Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan
standarnya sendiri.
System AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum
mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara
periodic. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara
bagian, bukan hum federal. Meskipun memiliki kekuasaan hukum
untuk menentukan standard akuntansi dan pelaporan untuk
perusahaan public, SEC tetap bergantung pada sector swasta
yang menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan
FASB dan memberikan tekanan bila melihat FASB bergerak
terlalu pelan atau ke arah yang salah.
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah
perusahaan AS yang besar meliputi komponen berikut ini:
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independent
3. Laporan keuangan utama (laporan laba rugi, necara, laporan
arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas
pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi
keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh
paling penting terhadap laporan keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama 5 atau 10
tahun
8. Data kuartal terpilih
Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu
entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran
dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan
peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan.
Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian.
Goodwill dikapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai wajar
pemberian yang diberikan dalam pertukaran dan nilai wajar
aktiva bersih yang diperoleh. Goodwill tersebut harus dikaji
ulang terhadap penurunan nilai tiap tahunnya dan
dihapusbukukan dan dibebankan di dalam laba jika nilai bukunya
melebihi nilai wajarnya
AKUNTANSI KOMPARATIF II
Bab ini membahas pelaporan keuangan dan aktivitas audit di
negara – negara perekonomian berkembang. Negara – negara
tersebut adalah Republik Ceko, Republik Rakyat Cina (Cina),
Republik Cina (Taiwan) dan Meksiko. Republik Ceko dan Cina
mengalami perubahan dari perekonomian terencana secara
terpusat menjadi perekonomian yang lebih berorientasi terhadap
pasar.Namun demikian Republik Ceko sedang bergerak maju
menuju ekonomi pasar secara utuh sedangkan Cina sedang
mengambil jalan tengah menuju jalan tengah yaitu ekonomi
pasar sosialis yaitu perekonomian terpusat dengan adaptasi
pasar. Taiwan dan Meksiko merupakan negara kapitalis namun
secara tradisional memiliki campur tangan pemerintah pusat
yang kuat dan kepemilikan pemerintah terhadap industry –
industry penting.Sistem akuntansi keuangan masing – masing
negara lebih berkembang dalam hal penetapan standar,
ketentuan, dan praktik bila dibandingkan dengan Republik Ceko
dan Cina.
Alasan untuk Memilih Keempat Negara Ini
Alasan negara – negara ini dipilih
• Cina
Cina merupakan negara yang berpenduduk terbanyak didunia,
sehingga perusahaan – perusahaan yang datang dari seluruh
dunia berkeinginan untuk melakukan bisnis dengan cina dan
perkembangan akuntansibmerupakan bagian yang penting dari
perubahan structural yang terjadi diperekonomian Cina.
• Republik Ceko
Negara ini merupakan negara bekas anggota blok soviet.
Republik ceko dipilih karena perkembangan akuntansinya
merupakan perwaklan dari apa yang ada di negara bekas blok
soviet lainnya.
• Taiwan
Taiwan sering disebut “macan asia” satu dari beberapa negara
Asia yang mengalami pertumbuhan produk domestic bruto yang
cepat beberapa tahun terakhir.
• Meksiko
Meksiko dipilih karena perjanjian Perdagangan Bebas Amerika
Utara tahun 1994 telah menciptakan sejumlah minat baru dalam
akuntansi Meksiko di Kanada, Amerika Serikat dan negara –
negara lain.
Sistem Akuntansi Keuangan Di Empat Negara
• Republik Ceko
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa
kali pada abad ke 20 yang menggambarkan sejarah politiknya.
Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan praktik dan prinsip
akuntansi yang dianut oleh negara – negara eropa yang
berbahasa Jerman hingga akhir perang dunia II. Kemudian
karena perekonomian terencara oleh pusat sedang dibangun
praktik akuntansi didasarkan pada model soviet.
Setelah tahun 1989, Cekoslowakia bergerak dengan cepat
menuju perekonomian berorientasi pasar. Pemerintah melakukan
perbaikan besar terhadap struktur hukum dan administrasi
untuk mendorong perekonomian dan menarik investasi asing.
Hukum dan praktik komersial disesuaikan agar sesuai dengan
standar barat. Akuntansi beralih kembali kearah dunia barat,
dan kali ini mencerminkan prinsip – prinsip yang ditetapkan
dalam Direktif Uni Eropa.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum Komersial yang baru disahkan oleh parlemen pada tahun
1991, dipengaruhi oleh hukum komersial lama yang berakar di
Austria dan dibentuk dari hukum komersial jerman. Hukum
tersebut memperkenalkan sejumlah aturan terkait dengan
usaha. (Hukum Ceko didasarkan pada sistem hokum kode sipil
eropa kontinantal). Legislasi ini mencakup ketentuan terhadap
laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit, dan rapat
pemegang saham.
Undang – undang akuntansi yang menetapkan ketentuan atas
akuntansi dibuat berdasarkan Direktif keempat dan ketujuh Uni
Eropa, undang undang tersebut secara khusus menegaskan
penggunaan daftar akun yang digunakan untuk pembuatan
catatan dan penyusunan laporan keuangan. Undang – undang ini
kemudian diamandenmen agar Ceko semakin dekat dengan IAS /
IFRS. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh hukum
komersial, undang – undang akuntansi dan keputusan
kementerian keuangan.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan harus bersifat komparatif , terdiri dari
Neraca, Laporan Laba dan Rugi dan Catatan. Laporan keuangan
ini konsisten dengan Direktif UE, catatan mencakup penjelasan
atas kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan
untuk menganalisis laporan keuangan. Perusahaan – perusahaan
di Ceko memiliki opsi untuk menggunakan IAS / IFRS atau
standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan
konsolidasi.
Pengukuran Akuntansi
o Metode akuisisi (pembelian) digunakan untk mencatat
penggabungan usaha
o Goodwill yang timbul di suatu penggabungan usaha
dihapusbukukan pada tahun pertama konsolidasi atau
dikapitalisasi dan diamortisasi tidak lebih dari 15 tahun
o Kurs nilai tukar pada akhir tahun digunakan ketika melakukan
translasi atas laporan laba rugi dan neraca anak perusahaan di
luar negeri.
o Aktiva berwujud dan tidak berwujud dinilai sebesar biaya
perolehannya dan dihapusbukukan selama perkiraan masa
manfaat ekonominya.
o Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya
perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO dan rata – rata
tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang diperbolehkan.
o Penelitian dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika
terkait dengan proyek – proyek yang telah berhasil diselesaikan
dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.
o Aktiva sewa guna usaha umumnya tidak dikapitalisasikan
o Pajak penghasilan tangguhan dicatat apabila mungkin terjadi
dan dapat diukur dengan andal
o Cadangan wajib juga diharuskan
o Laba disisihkan tiap tahunnya hingga besarnya mencapai 20
persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen
untuk perusahaan dengan kewajiban terbatas.
• Cina
Akuntansi di Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya
akuntansi dalam hal pertanggungjawaban dimulai pada masa
Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa
akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan
membandingkan pencapaian dikalangan bangsawan.
Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari
pendirian Republik Rakyat Cina yang menerapkan suatu
perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang
mencerminkan prinsip – prinsip Marxisme dan pola – pola yang
dianut Uni Soviet.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Komite Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk
mengembangkan standar akuntansi. Proses penetapan standar
ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian kepada
sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang
berasal dari kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok
utama lainnya yang berhubungan dengan perkembangan
akuntansi di Cina. CASC telah menerbitkan standar akuntansi
terhadap masalah – masalah seperti laporan arus kas,
restrukturisai utang, pendapatan, transaksi nonmoneter,
kontijensi dan sewa guna usaha.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari :
o Neraca
o Laporan laba Rugi
o Laporan Arus kas
o Catatan atas laporan keuangan
o Penjelasan kondisi keuangan
Laporan tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan
nilai aktiva, perubahan direktur permodalan daan penyisihan
laba. Laporan keuangan harus dikonsolidasikan, bersifat
komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam mata
uang Cina, renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit
oleh seorang CPA Cina.
Pengukuran Akuntansi
o Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk mencatat
penggabungan usaha
o Goodwill harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10
tahun
o Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan
o Akun – akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila
kepemilikan melebihi 50% dan atau terdapat kekuatan untuk
mengendalikan.
o Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud,
revaluasi aktiva tidak diperkenankan
o Aktiva berwujud didepresiasikan selama perkiraan masa
manfaat, umumnya sengan metode garis lurus
o Metode depresiasi dipercepat dan unit produksi juga
diperbolehkan
o Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya
perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO, LIFO dan rata –
rata tertimbang merupakan yang diperbolehkan
o Aktiva tidak berwujud yang dibeli juga dicatat berdasarkan
harga peroleghannya dan diamortisasi selama masa manfaat
o Aktiva tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan
diamortisasi selama tidak lebih dari 10 tahun
o Perusahaan yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah
dan hak property industrial menyajikannya sebagai aktiva tidak
berwujud
o Penelitian dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika
terkait dengan proyek – proyek yang telah berhasil diselesaikan
dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa yang akan datang.
Pengaruh Amerika Serikat kepada Taiwan dalam hal akuntansi
juga kuat. Pelaporan keuangan auditing dan aspek – aspek lain
akuntansi di Taiwan mirip dengan yang ditemui di Amerika
Serikat. Namun kini telah mulai melangkah untuk menyatu
dengan IAS / IFRS.
• Taiwan
Taiwan memiliki perekonomian yang dinamis dengan penguranan
tuntunan pemerintah atas investasi dan perdagangan luar
negeri secara perlahan – lahan. Meskipun perusahaan Taiwan
kebanyakan perusahaan kecil, namun Taiwan merupakan
perekonomian terbesar ke -17 di dunia
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi komersial yang diamandemen pada tahun 1987,
mengatur catatan akuntansi dan laporan keuangan di Taiwan.
Hukum ini berlaku bagi perusahaan – perusahaan yang didirikan
berdasarkan hukum perusahaan dan aturan bisnis kecuali untuk
persekutuan kecil atau perusahaan perseorangan. Hukum
tersebut menetapkan bahwa catatan akuntansi harus disimpan
dan mengatur bentuk provisi dasar laporan keuangan, catatan
dan pengungkapan lainnya. Standar akuntansi ditetapkan oleh
komite standar akuntansi keuangan dari lembaga pengembangan
dan penelitian akuntansi untuk meningkatkan level studi
akuntansi, memajukan perkembangan standar akuntansi dan
auditing serta membantu perusahaan industry dan komersial
untuk memperbaiki sistem akuntansinya. FASC yang didirikan
pada tahun 1984 mengikuti proses pemeriksaan yang sama
dengan FASC AS. Sebelum mengeluarkan standar FASB
menyusun draft sementara, meminta opini dari pihak – pihak
terkait, menyelenggarakan dengan pendapat umum jika
diperlukan, dan menyusun revisi draft semetara.
Pelaporan Keuangan
Hukum akuntansi komersil mewajibkan laporan keuangan berikut
ini:
o Neraca
o Laporan Laba Rugi
o Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
o Laporan Arus Kas
o Catatan
Catatan harus mengungkapkan informasi berikut ini :
o Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
o Alasan – alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan
pengaruhya terhadap laporan keuangan
o Hak kreditor terhadap aktiva tertentu
o Komitmen dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material
o Pembatasan dan pembagian laba
o Peristiwa penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik
o Peristiwa setelah tanggal neraca yang penting
o Pos – pos lain yang memerlukan penjelasan untuk menghindari
kesan kesalahpahaman atau yang memerlukan klarifikasi untuk
membantu dalam menyajikan laporan keuangan secara wajar.
Selain hal diatas laporan keuangan harus komparatif dan
periode fiscal haruslah tahun kalender. Laporan keuangan yang
diaudit oleh CPA diwajibkan untuk perusahaan milik publik /
bukan public yang lebih besar. Perusahaan yang dijalankan oleh
pemerintah diaudit oleh pemerintah dan perusahaan yang
sahamnya tercatat pada bursa efek harus memberikan laporan
keuangan tengah tahun, laporan keuangan kuartalan yang
direview oleh CPA dan laporan penjualan tahunan.
Pengukuran Akuntansi
o Laporan keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah
perusahaan mengendalikan entitas lain, umumnya dengan
kepemilikan lebih dari 50 persen.
o Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha
o Metode penyatuan kepemilikan tidak digunakan
o Aktiva dialihkan berdasarkan nilai bukunya meskipun dapat
disesuaikan karena nilai pasar yang lebih tinggi.
o Goodwill umumnya dikapitalisasi dan diamortisasikan selama
paling lama 20 tahun
o Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di
perusahaan lain sebesar 20% atau lebih.
o Translasi mata uang asing konsisten dengan Standar Akuntansi
Internasional 21 dan SFAS AS No. 52.
o Neraca perusahaan asing yang independen dari induk
perusahaannya ditranslasikan berdasarkan kurs akhir tahun dan
laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan kurs rata – rata.
o Aktiva tetap termasuk tanah dan SDA dan aktiva tidak
berwujud dapat direvaluasi
o Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya
perolehan atau nilai pasar dan metode FIFO, LIFO dan rata –
rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang
diperbolehkan
• Meksiko
Meksiko merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia
dan negara dengan penduduk terbanyak kedua di Amerika
Latin. Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan
yang dimiliki atau yang dikendalikan pemerintah mendominasi
perminyakan dan sarana umum. Melalui Perjanjian Perdagangan
Bebas di Amerika Utara menjadikan meksiko sebagai negara
dengan perekonomian kesembilan terbesar di dunia.
Pengaruh AS atas perekonomian Meksiko meluas ke bidang
akuntansi. Banyak pemimpin – pemimpin profesi Meksiko
terdahulu tumbuh pada “akuntansi amerika” yang digunakan
secara luas dalam pendidikan akuntansibdan sebagai tuntunan
terhadap masalah – masalah akuntansi. NAFTA mempercepat
suatu tren yang mengarah kepada kerja sama yang lebih dekat
dengan organisasi akuntansi professional di Meksiko.
Pengaturan dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi
ketentuan – ketentuan mengenai pembuatan ringkasan catatan
akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan, namun
pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum
terbilang minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan
standar akuntansi dan auditing. Standar akuntansi
dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi sedangkan auditing
merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar
Auditing.
Meskipun hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan
standar akuntansi di meksiko menggunakan pendekatan Inggris
– Amerika atau Anglo Saxon. Proses penetapan standar
dikembangkan dengan baik. Prinsip akuntansi meksiko tidak
membedakan perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk
seluruh bentuk badan usaha. Namun tingkat keharusan untuk
menyusun laporan keuangan dan diaudit berbeda – beda
menurut jenis dan ukuran perusahaan.
Pelaporan Keuangan
Tahun fiscal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun
kalender. Laporan keuangan konsolidasi komparatif harus
disusun terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan
dan catatan.
Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan dan
mencakup berikut ini :
o Kebijakan akuntansi perusahaan
o Kontijensi dalam jumlah material
o Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau
berdasarkan kontrak sewa guna usaha
o Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang
asing
o Pembatasan terhadap dividen
o Jaminan
o Program pension karyawan
o Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa
o Pajak penghasilan
Pengukuran Akuntansi
o Laporan keuangan konsolidasi diharuskan
o Laporan arus kas diharuskan
o Penggabungan usaha menggunakan metode pembelian dan
penyatuan
o Goodwill dikapitalisasikan dan diamortisasikan maksimum 20
tahun
o Perusahaan afiliasi yang dimiliki sebesar 20 sampai 50 persen
dihitung menggunakan metode ekuitas
o Penilaian aktiva berdasarkan daya beli konstan
o Depresiasi dihitung berdasarkan ekonomi
o Penilaian persediaan dengan menggunakan metode LIFO dapat
diterima
o Sewa guna usaha pembiayaan dikapitalisasi
o Pajak tangguhannya diakru